Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jokowi Koreksi Dua Kali Pernyataan Ahok...

Kompas.com - 29/01/2016, 13:30 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo dua kali mengoreksi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Hal itu terjadi saat keduanya meresmikan Masjid Fatahillah di Kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/1/2016).

"Pak Ahok keliru. Gubernur sebelumnya juga sama, ingin Balai Kota punya masjid. Saya juga sama, saat itu ingin Balai Kota punya masjid," kata Jokowi sebelum meresmikan masjid tersebut.

Ungkapkan Presiden itu untuk menanggapi Ahok yang mengatakan pembangunan masjid di Balai Kota merupakan keinginan Jokowi sewaktu masih memimpin Jakarta. Karena keterbatasan lahan, pembangunan masjid baru diwujudkan setelah Jokowi menjadi Presiden.

"Alhamdulillah akhirnya di bawah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Pak Ahok, masjid ini bisa diwujudkan dan jadi," ungkapnya.

Selanjutnya, Jokowi juga mengoreksi pernyataan Ahok mengenai pembangunan masjid raya DKI Jakarta di Daan Mogot. Menurut Jokowi, pembangunan masjid itu merupakan hasil kerja Basuki karena dirinya hanya ikut dalam seremoni dimulainya pembangunan masjid tersebut.

Jokowi mengaku terkejut saat mengetahui ibu kota Jakarta tidak memiliki masjid raya. Lebih terkejut lagi, kata Jokowi, saat dia mengetahui bahwa Masjid Istiqlal, Masjid At-Tin, dan Masjid Sunda Kelapa bukanlah milik Pemprov DKI Jakarta.

"Saya hanya kebagian peletakan batu pertamanya saja. Pelaksanaannya 100 persen ada di Pak Ahok," ungkap Jokowi.

"Saya tadi hanya mau 'meng-clear-kan' apa yang disampaikan Pak Gubernur," seloroh Jokowi.

Basuki mengaku tercetus ide membangun masjid di lingkungan Balai Kota setelah melakukan safari Ramadhan ke kantor Wali Kota Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Menurut dia, dua kantor pemerintahan tersebut memiliki masjid yang besar dan megah.

Sementara itu, ia menyadari Balai Kota yang merupakan Kantor Gubernur serta kantor beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI tidak memiliki masjid. PNS yang bekerja di lingkungan Balai Kota hanya shalat di Mushala Fatahillah.

Setiap hari Jumat, PNS menjadikan selasar Balai Kota untuk menunaikan shalat Jumat.

"Dulu waktu saya masuk sini, saya enggak begitu sadar. Pas saya ke Jakarta Barat saat safari Ramadhan, masjidnya bagus banget waktu pertama kita ke situ. Lalu, saya sadar, di Balai Kota yang megah ini dari dulu belum ada yang memikirkan membangun rumah Allah," kata Basuki.

Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI membangun masjid dan renovasi Blok D Balai Kota dengan anggaran sebesar Rp 18.838.138.000. Pembangunan masjid ini untuk menggantikan Mushala Fatahillah yang berlokasi di Blok D.

Masjid Balai Kota terdiri dari dua lantai dengan lantai 1 seluas 410 meter persegi dan lantai 2 seluas 594 meter persegi. Daya tampung Masjid Balai Kota diperkirakan mencapai 1.513 jemaah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com