"Bu Menlu sekarang lagi di Teheran (Iran), sebagai sahabat, kita prihatin dengan apa yang terjadi di dua negara itu," kata Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
(Baca: Massa Bakar Kedutaan Saudi di Iran)
Fachir menuturkan, perseteruan Iran-Arab Saudi akan memberi dampak buruk mengingat peran kedua negara tersebut sangat penting, khususnya di kawasan Timur Tengah. Karena itu, stabilitas politik dan keamanan kedua negara harus dijaga.
"Yang penting adalah komunikasi," ungkapnya.
Ia menjalani hukuman mati, bersama tidak kurang dari 40 orang lainnya.
Eksekusi Al-Nimr memicu kemarahan di Iran dan beberapa kawasan lain di dunia, serta memicu aksi unjuk rasa di Teheran, yang berlangsung di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi.
Para pengunjuk rasa antara lain melempari kantor Kedutaan Besar Arab Saudi dengan bom molotov.
Pada Minggu (3/1/2016) malam, Kementerian Luar Negeri Saudi di Riyadh mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran.