Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Damaikan Iran dan Arab Saudi, Menlu Sampaikan Surat Jokowi

Kompas.com - 12/01/2016, 16:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan bertolak ke Timur Tengah untuk menyampaikan surat resmi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden Iran Hassan Rouhani dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz .

"Surat presiden hari ini sudah ditandatangani, kalau rencananya tidak berubah sore ini saya akan berangkat," ujar Menlu Retno di Jakarta, Selasa.

Menlu juga masih mennunggu kepastian waktu yang diberikan masing-masing kepala negara untuk bisa ditemui untuk menyerahkan surat itu.

"Sekali lagi saya tegaskan Indonesia adalah negara yang netral. Kita bersahabat dengan Iran dan Arab Saudi. Siapa pun yang kita kunjungi (lebih dulu) adalah terkait kecocokan waktu dan tidak ada intensi apapun karena netralitas kita lah yang memungkinkan kita berperan seperti itu," tuturnya.

(Baca: Wapres Kalla Mengaku Risau dengan Perseteruan Arab Saudi-Iran)

Selain menyampaikan surat Presiden Joko Widodo kepada Presiden Iran dan Raja Arab Saudi, Menlu Retno juga ingin mendiskusikan beberapa hal dengan menteri luar negeri kedua negara tentang kesediaan Indonesia membantu memperbaiki konflik yang sedang dihadapi.

Dikatakannya, Presiden Joko Widodo merupakan kepala negara pertama yang mengirim surat secara langsung dan dibawa oleh seorang Menteri Luar Negeri.

"Ini menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap konflik di Timur Tengah sekaligus menunjukkan kedekatan hubungan Presiden Indonesia dengan Raja Saudi maupun Presiden Iran," tutur dia.

Tugas Menlu sebagai utusan khusus ini sudah sempat diutarakan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

(Baca: Indonesia Berusaha Jadi Penengah untuk Redakan Konflik Iran dan Arab Saudi)

Presiden Jokowi menilai ketegangan antara Arab Saudi dan Iran penting untuk segera diredakan, sehingga pengiriman utusan khusus merupakan upaya yang mendesak dan sangat penting.

Utusan khusus tersebut, menurut Presiden, juga untuk memberikan pesan bahwa Indonesia serius untuk mencari solusi mengatasi ketegangan yang terjadi antara Arab Saudi dan Iran tersebut.

"Kalau menelepon itu berbeda maksudnya tapi kalau mengirim utusan khusus itu bahwa kita memang ingin serius betul kalau telepon yah saya bisa saja," kata Presiden.

Kompas TV Indonesia Didorong Damaikan Arab Saudi-Iran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com