Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pembukaan Rakernas, Megawati Cerita Asal Muasal Marhaenisme

Kompas.com - 10/01/2016, 14:57 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membuka Rapat Kerja Nasional I PDI Perjuangan. Penyelenggaraan Rakernas ini merupakan rangkaian dari HUT PDI Perjuangan ke-43.

Dalam pembukaanya, Megawati menceritakan bagaimana pentingnya arti Marhaenisme bagi perjuangan PDI Perjuangan.

Marhaenisme merupakan sebuah teori politik yang dilahirkan presian pertama Republik Indonesia Ir Soekarno.

“Saya teringat, bagaimana Bung Karno menceritakan perjumpaannya dengan seorang petani miskin di Bandung Selatan, Jawa Barat,” kata Megawati di Hall D Jakarta International Expo Kemayoran, Minggu (10/1/2015).

Dalam pertemuan tersebut, kata Mega, terjadi sebuah dialog yang melahirkan pemikiran politik Marhaenisme. Awalnya, Soekarno bertanya mengenai kondisi kehidupan petani tersebut.

“Engkau kaya atau miskin?” kata Megawati menirukan Soekarno.

Abdi miskin (saya miskin)” jawab petani tersebut.

Setelah itu, Soekarno bertanya mengenai status tanah yang digarap petani itu. Begitu pula peralatan yang digunakan dirinya untuk mengolahnya.

Petani itu hanya menjawab jika tanah dan alat-alat yang digunakan adalah milikinya.

“Terakhir Bung Karno bertanya, 'Namamu siapa?', 'Marhaen',” kata Mega.

Menurut mantan Presiden RI kelima itu, Marhaenisme merupakan teori progresif dan revolusioner.

Namun, yang paling penting bagi Megawati, Marhaenisme merupakan pemersatu semua rakyat kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com