Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli Mengaku Dikritik Gus Dur karena Terlalu Rasional

Kompas.com - 27/12/2015, 00:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rizal Ramli mengenang kisahnya saat menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian era pemerintahan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Saat itu, Gus Dur sempat mengkritik Rizal karena pemikirannya yang terlalu rasional.

"Gus bilang ke saya, 'Rizal, kamu itu terlalu rasional, coba kamu harus belajar di luar rasional'" ujar Rizal saat memberi sambutan dalam acara Haul Keenam Gus Dur di Masjid Al Munawaroh, Ciganjur, Jakarta, Sabtu (26/12/2015).

Rizal lantas menanggapinya santai. Ia meminta Gus Dur berbagi tugas dengannya. Untuk pekerjaan yang butuh penanganan secara rasional, Rizal yang akan menanganinya.

Sementara itu, Gus Dur menangani persoalan yang dapat diselesaikan di luar rasionalitas.

"Belakangan saya menyadari, tidak semua masalah dianalisa dan diselesaikan dengan rasional," kata Rizal.

"Saya berterimakasih pada Gus Dur karena baru memahami itu sejak kenal Gus Dur," lanjut dia.

Tak hanya itu, Gus Dur sempat mengkritisi cara bicara Rizal yang seperti dosen kepada masyarakat.

Rizal menyadari kebiasaan itu karena ia kerap menjadi pembicara di sejumlah perguruan tinggi dengan gaya bahasa akademik.

"Katanya, 'kalau kamu jelaskan pakai angka ya enggak bakal masuk'. Ya namanya ekonom kan pakai angka," ucap Rizal.

Ia pun mengaku diarahkan Gus Dur untuk menyampaikan satu topik saja saat berbicara, atau tidak perlu banyak hal dan panjang lebar.

Gaya berbicaranya pun juga harus bertutur. "Jangan gaya kuliah, gaya ceramah, tetapi gaya cerita aja. Itu lebih menarik. Ilmu ini saya tidak pernah dapat di sekolah, saya baru belajar dari Gus Dur," tutur Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com