Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

473 WNI Dipulangkan dari Arab Saudi

Kompas.com - 17/12/2015, 08:35 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI memulangkan 437 WNI overstay dan tenaga kerja Indonesia yang tidak dilengkapi dokumen lengkap di Arab Saudi.

Pemulangan ini merupakan bagian dari tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo mengenai percepatan pemulangan TKI di luar negeri.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pemulangan kali dibagi menjadi tiga tahap.

WNI yang dipulangkan berasal dari Jawa Timur sebanyak 241 orang,  116 orang dari Jawa Barat, 54 orang dari Nusa Tenggara Barat, dari Jawa Tengah ada 18 orang, dan 49 orang dari sejumlah daerah kantong-kantong TKI lainnya.

"Untuk percepatan pemulangan 2015, sudah kita tutup sementara. Awal tahun kita akan evaluasi dulu dan siapkan pola yang lebih efektif serta efisien, termasuk dengan melakukan pendekatan bilateral kepada pemerintah di negara tujuan," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (17/12/2015).

Pemulangan tahap pertama dilakukan atas 239 WNI dari Jeddah pada Rabu (16/12/2015). Jumlah itu terdiri dari 79 laki-laki, 115 perempuan, 31 anak, dan 14 bayi. Rombongan itu akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada hari ini, Kamis, pukul 04.00 WIB.

Tahap kedua dilakukan hari ini terhadap 128 WNI, yang terdiri dari 114 perempuan, 9 anak, dan 5 bayi. Rombongan akan tiba di Jakarta pada Jumat (18/12/2015) besok pukul 06.10 WIB.

Sementara itu, sebanyak 114 orang akan diterbangkan pada tahap ketiga, yang terdiri dari 20 laki-laki, 64 perempuan, 25 anak, dan 5 bayi. Pemberangkatan pada Jumat besok dan akan tiba di Jakarta pada hari yang sama pukul 22.45 WIB.

Menurut Iqbal, selama program Percepatan Repatriasi WNIO/TKIU, sebanyak 1.868 orang dari wilayah kerja KJRI Jeddah telah dipulangkan melalui 8 tahap pemulangan.

Total pemulangan WNIO/TKIU dari Arab Saudi tahun 2015, baik yang dibiayai pemerintah Arab Saudi maupun Indonesia, berjumlah 13.008 orang.

Sementara itu, total pemulangan dari 26 negara selama tahun 2015 sebanyak 93.777 orang. Jumlah ini melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2015, yaitu sebesar 50.000 WNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com