Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Sepi, Dikhawatirkan Publik Hanya Kenal Calon Petahana

Kompas.com - 05/12/2015, 14:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Didik Supriyanto mengatakan, publikasi calon kepala daerah pada pilkada serentak relatif rendah dibandingkan beberapa periode penyelenggaraan pilkada sebelumnya.

Ia mengkhawatirkan, sosisalisasi yang minim tersebut berdampak pada pengetahuan pemilih terhadap calon-calon kepala daerahnya sehingga mereka hanya mengenal calon petahana atau incumbent.

"Publikasi dari pasangan calon ke masyarakat ini kan relatif terbatas dibandingkan kemarin-kemarin. Saya khawatir mereka hanya kenal incumbent saja, tidak kenal yang lain," kata Didik di Jakarta, Sabtu (5/12/2015).

Sementara itu, Direktur Populi Center, Nico Harjanto menilai, jumlah calon kepala daerah di masing-masing daerah penyelenggara Pilkada Serentak 9 Desember 2015 cederung terbatas.

Karena keterbatasan jumlah calon tersebut, ia menduga polarisasi dalam masyarakat semakin jelas terlihat.

Akibatnya, menurut Nico, juga dapat berdampak rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.

"Banyak pemilih pemula, pemilih yang swing voters kalau pertaruhan politik tingkat bawah makin keras, justru mereka itu akan semakin tidak mau ikut menggunakan hak pilihnya karena takut dianggap memihak satu kelompok atau kelompok lain. Sementara polarisasi itu makin jelas," ujar Nico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com