Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Hindari Konflik dengan Memadukan Keragaman dengan Ideologi dan Dasar Negara

Kompas.com - 02/12/2015, 09:58 WIB
advertorial

Penulis


Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan kerja delegasi parlemen Georgia yang dipimpin The Chairman of the Parliament of Georgia Mr. David Usupashvili pada Selasa (1/12) di ruang Delegasi Gedung Nusantara IV, Kompleks gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta.

“Hubungan yang saling menguntungkan antara ke dua negara sangat baik untuk rakyat di kedua negara dan saya yakin, Indonesia dan Georgia akan terjalin hubungan kerjasama dengan sangat baik,” ujar David.

Tentu hal ini langsung ditanggapi oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang menyambut baik hubungan kerja sama antara Indonesia dan Georgia, serta mendorong pemerintah untuk menjalin kerja sama bilateral antara kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli mengungkapkan tentang keunikan yang dimiliki Indonesia berkat keragaman agama, suku, bahasa, hingga adat istiadat.

“Indonesia sangat unik, sebab dibentuk berdasarkan keragaman yang sangat besar dan kompleks.  Di Indonesia sangat beragam agama, suku, bahasa dan adat istiadat.  Untuk menggabungkan semuanya dalam wadah NKRI, Indonesia memiliki Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.

Dialog antara kedua negara ini juga sempat menyinggung tentang konflik di Suriah yang melibatkan beberapa negara seperti Rusia, Amerika Serikat, dan Turki, serta aksi terorisme yang menimbulkan keresahan dan korban jiwa dalam masyarakat.

Diungkapkan Zulkifli, Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam juga menjadi korban dari aksi terorisme yang bisa terjadi dimana saja dan kepada siapa saja. Kunjungan tersebut juga sekaligus untuk mengajak delegasi parlemen Georgia untuk melihat kehidupan Islam di Indonesia yang sangat jauh dari kekerasan.

“Diharapkan dengan kunjungan kerja ini selain meningkatkan hubungan antara kedua negara juga bisa bisa menjadi kesempatan bagi delegasi parlemen Georgia melihat langsung pemeluk agama Islam di Indonesia menjalani kehidupan bermasyarakat dnegan damai tanpa konflik satu sama lain,” ujar Zulkifli. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com