Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman Said Akan Bongkar Rekaman Percakapan dalam Sidang MKD

Kompas.com - 01/12/2015, 20:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri ESDM Sudirman Said memastikan akan menjelaskan semua isi rekaman percakapan jika nantinya bersaksi dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Sudirman sebelumnya melaporkan Ketua DPR Setya Novanto atas kasus dugaan pelanggaran kode etik.

"Saya akan jelaskan kalau diundang. Saya tidak tepat bercerita ke publik," kata Sudirman di Kompleks Parlemen, Selasa (1/12/2015).

Rekaman itu diduga berisi percakapan antara Novanto, pengusaha Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, yang membahas renegosiasi kontrak Freeport.

Nama Presiden dan Wakil Presiden diduga dicatut di dalamnya.

Selain itu, Novanto juga disebut meminta agar diberi saham suatu proyek listrik yang akan dibangun di Timika, sekaligus meminta agar Freeport menjadi investor sekaligus pembeli tenaga listrik yang dihasilkan.

"Kalau memang diundang untuk menjelaskan isi percakapan pertemuan, ya saya jelaskan. Tetapi, kan yang saya laporkan yang berurusan dengan bidang saya kan dan yang berkaitan dengan Freeport," ujarnya.

Rapat MKD pada hari ini memutuskan menindaklanjuti laporan Sudirman dan membawa Novanto ke persidangan.

Untuk tahap pertama, MKD menjadwalkan pemanggilan Sudirman sebagai saksi, Rabu (2/12/2015) esok.

Namun, Sudirman mengaku belum mengetahui ihwal pemanggilan tersebut.

"Saya belum tahu jadwalnya," tutur Sudirman.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu, belum dapat memastikan apakah nantinya Sudirman akan memenuhi panggilan esok atau tidak.

Namun, menurut dia, Sudirman akan memenuhi panggilan itu jika memang dijadwalkan.

"Besok ya jadwalnya? Pasti datang. Diusahakan. Dilihat nanti," kata Said.

Setelah memanggil Sudirman, MKD selanjutnya akan memanggil Maroef dan Riza, Kamis (3/12/2015).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com