Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambat Proses Kasus Setya Novanto, MKD Lukai Nurani Rakyat

Kompas.com - 24/11/2015, 15:33 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rohaniwan Benny Susetyo menilai, sikap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang seolah menghambat proses pemeriksaan kasus Freeport sangat mengecewakan. Bahkan, MKD sudah membuat nurani publik terluka.

Ia menuturkan, ketika MKD mempersoalkan dan mempertanyakan pelapor, berarti mereka tidak memiliki etika kepantasan publik.

"MKD tidak mampu membaca realitas publik yang sudah terluka. Harusnya tanpa laporan MKD sudah bertindak karena ini menyangkut pelanggaran etis," tutur Romo Benny dalam acara diskusi di Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2015).

Benny menyindir jika MKD tidak juga memproses kasus dugaan pencatut nama Presiden dan Wakil Presiden, lebih baik mahkamah etik itu berhenti dan "dimuseumkan".

Hal tersebut karena MKD dianggap tak lagi berintegritas dan kredibel serta sudah merusak kepercayaan publik. 

Ia juga menyinggung petisi online yang telah ditandatangani oleh ribuan orang untuk mencopot Ketua DPR RI Setya Novanto.

Menurut Benny, petisi tersebut menunjukkan kemarahan publik dan menyatakan bahwa publik sudah kehilangan simpati terhadap DPR.

"Kalau MKD tidak memproses, sejarah akan mengenang hancurnya parlemen. Hancurnya parlemen berarti parlemen sudah tidak lagi punya integritas dan kredibilitas," kata Benny.

"Publik seolah mengatakan, 'Saya memberikan kesempatan kepada Anda (DPR), kalau Anda tidak melakukan yang terbaik, maka Anda lebih baik masuk keranjang sampah,'" kata dia. 

Dia mengungkapkan, MKD harus melihat keadaan ini secara serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com