Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Lima PR Pilkada Serentak

Kompas.com - 12/11/2015, 12:54 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menyebutkan ada lima persoalan yang perlu segera diselesaikan terkait penyelenggaraan pilkada serentak 2015. Kelima persoalan itu terkait pencalonan kepala daerah, anggaran penyelenggara, proses kampanye, data pemilih, hingga distribusi keperluan logistik pilkada.

Menurut Husni, persoalan pertama terjadi pada tahap pencalonan, di mana dari 269 daerah peserta pilkada masih ada 3 daerah yang memiliki pasangan calon tunggal, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Blitar, dan Timor Tengah Utara. Meski demikian, legalitas ketiganya sudah diselesaikan oleh Mahkamah Konstitusi.

Selain itu, pada tahap pencalonan, masih terdapat 43 calon yang dinyatakan tidak memenuhi syarat dan mengajukan gugatan kepada panitia pengawas pemilu di tingkat daerah. Menurut Husni, proses sengketa yang tidak selesai pada tingkat panwaslu berlanjut hingga ke tingkat Mahkamah Agung (MA).

"Sampai saat ini kami masih menunggu proses penyelesaian yang sedang ditangani oleh MA. Paling tidak lebih dari 8 pasangan calon yang menggugat sampai tingkatan kasasi," ujar Husni, dalam Rapat Koordinasi Nasional di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/11/2015).

Persoalan kedua, terkait anggaran penyelenggara. Dari 269 daerah peserta pemilihan, yang sudah cair 100 persen baru terdapat di 102 daerah. Sementara, 167 daerah lainnya belum mencairkan sampai 100 persen.

Husni menyebutkan, dalam beberapa kasus terjadi upaya pengurangan nilai anggaran yang sudah disetujui dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah. Selain itu, ada juga yang memang masih ada nilai NPHD yang jumlahnya kurang sehingga harus direvisi.

Persoalan ketiga yaitu, fasilitas kampanye yang tidak memuaskan pasangan calon. Kampanye calon kepala daerah pada pilkada kali ini difasilitasi oleh KPU. Menurut Husni, penting dipahami oleh pasangan calon, bahwa dalam menyediakan fasilitas kampanye, KPU menggunakan prinsip efektif dan efisien.

"Bukannya KPU pelit atau seakan  berpihak pada incumbent, tapi kadang ada  incumbent punya fasilitas lebih untuk kampanye," kata Husni.

Persoalan lainnya, terkait daftar pemilih tetap (DPT). Menurut Husni, dalam pelaksanaan pilkada serentak 2015, DPT diperoleh langsung melalui pusat, yaitu melalui Kementerian Dalam Negeri. Meski demikian, masih terdapat beberapa persoalan, misalnya terkait data di perbatasan daerah administratif.

"Masih ada tarik menarik desa dan kelurahan, lalu kecamatan. Maka, kami perintahkan KPUD menyisir kembali data yang belum valid untuk diakomodir dalam DPT. Ini masih dilakukan sampai hari pemilihan, jadi jangan cemas kalau ada yang belum terdaftar," kata Husni.

Selain itu, yang menjadi persoalan yakni pengadaan distribusi logistik yang tidak tepat waktu. Menurut Husni, di beberapa daerah yang sulit dijangkau, akan sangat diperlukan koordinasi antara gubernur, TNI dan Polri secara intensif. Misalnya, di beberapa daerah diperlukan pengadaan alat transportasi yang memadai untuk mengirimkan peralatan logistik.

Husni mengatakan, KPU akan berusaha agar pemungutan suara berjalan secara serentak di semua daerah pemilihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com