Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AJI: Ancaman Pembunuhan Jurnalis di Lumajang Persoalan Serius

Kompas.com - 09/11/2015, 13:30 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Suwarjono menilai, teror terhadap tiga jurnalis di Lumajang, Jawa Timur adalah persoalan serius.

Jurnalis televisi dari TV One, Kompas TV dan JTV mendapatkan pesan singkat (SMS) berisi ancaman pembunuhan karena memberitakan kasus pembunuhan Salim Kancil.

Kepolisian didesak segera menangkap seluruh pelaku yang terlibat teror tersebut.

"Teror ini sangat serius. Ancamannya sangat serius karena ancamannya pembunuhan. Dan menyebutkan beberapa nama (dalam SMS)," ujar Suwarjono dalam jumpa pers di Kantor LBH Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/11/2015).

Dalam SMS tersebut, kata Suwarjono, disebutkan salah satu nama anggota Dewan yang selama ini dikaitkan dengan kasus Salim Kancil.

Pengirim SMS meminta agar informasi tersebut jangan sampai dibuka dan disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Suwarjono menuturkan, ancaman tersebut merupakan persoalan serius karena konflik di Lumajang masih berkembang dan membahayakan.

Aktivis anti-tambang di Lumajang juga masih mendapatkan teror. Kediaman Abdul Hamid sebelumnya dilempari batu oleh seorang warga yang merupakan adik dari tersangka kasus pembunuhan Salim Kancil.

Pelaku saat itu juga melontarkan ancaman pembunuhan terhadap Abdul. (baca: Balas Dendam, Adik Tersangka Pembunuh Salim Kancil Lempar Batu ke Rumah Aktivis)

"Ini penting kenapa? Karena penguasa lokal, baik di level kecamatan maupun kabupaten Lumajang, sudah terbukti mereka terlibat dalam konspirasi aksi tambang ilegal ini," tutur Suwarjono.

Selain mendesak Kepolisian menuntaskan kasus tersebut, Suwarjono berharap Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban bisa melindungi ketiga wartawan itu.

"Apapun yang terjadi, kasus ini bisa diungkap sampai tuntas," kata dia.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono sebelumnya mengatakan, HL (40), seorang preman tambang asal Lumajang, sudah ditangkap petugas Polda Jatim pada Sabtu (7/11/2015) kemarin.

HL disangka menebar SMS ancaman kepada sejumlah wartawan yang meliput tambang ilegal. (baca: Preman Tambang Lumajang Sebar SMS Teror)

Salim dibunuh oleh belasan hingga puluhan orang pada Sabtu (26/9/2015) sesaat sebelum demo penolakan tambang pasir di Desa Selo Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Dalam peristiwa itu, puluhan warga pro-penambangan pasir mengeroyok dua orang, yaitu Tosan dan Salim.

Salim tewas dengan luka bacok dan luka di bagian-bagian lain tubuh dalam kondisi tangan terikat. Adapun Tosan mengalami luka serius dan kini dirawat secara intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang. Keduanya adalah aktivis penolak tambang di Selo Awar-Awar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com