Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Terobosan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo hingga Terpilih Jadi Tokoh Antikorupsi

Kompas.com - 06/11/2015, 09:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika beralih profesi dari tentara menjadi pedagang, Yoyok Riyo Sudibyo tak menyangka akan terpilih menjadi Bupati Batang, Jawa Tengah, pada tahun 2012. Menyadari tak memiliki kemampuan birokrat, Yoyok memilih belajar sambil menjalankan pemerintahan.

Ia membuat terobosan dengan menyelenggarakan Festival Anggaran pada tahun 2014 hingga
mengantarkannya memperoleh penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Awards (BHACA) 2015.

"Beda kalau bupati itu dari birokrat atau politisi, ngerti-lah (cara menjalankan pemerintahan). Kalau saya blank, makanya bekerja sambil belajar," kata Yoyok seusai menerima penghargaan di Jakarta, Kamis (5/11/2015) malam.

Yoyok mengatakan, ia pernah berjanji akan mengundurkan diri jika dalam kurun waktu tiga tahun tak bisa mengubah tata kelola pemerintahan lebih baik. Janji ini memacu dirinya untuk mencari cara bagaimana mengelola pemerintahan yang efektif, efisien, dan meminimalisasi korupsi.

"(Perubahan) ini siapa yang nuntut? Rakyat. Siapa yang nuntut? Reformasi, reformasi birokrasi. Ya jalan saja, bismillah," kata dia.

Pada tahun pertama menjabat, ia mengirimkan surat kepada semua kepala dinas yang berisi perintah agar tak ada yang memberikan proyek apa pun kepada orang yang mengatasnamakan dirinya, keluarga, atau bahkan tim sukses.

"Tempel kertas itu di belakang kursi, taruh di atas meja kepala dinas masing-masing," ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap dirinya. Kertas berisi kuesioner pun disebar. Namun, cara itu kurang efektif untuk mendapatkan penilaian dan harapan masyarakat terhadap pemerintahan.

"Kebiasaan masyarakat itu kalau dapat kertas, brosur, itu pasti langsung dibuang," kata Yoyok.

Yoyok kemudian belajar sistem tata kelola pemerintahan dari Pemkot Surabaya. Kekagumannya terhadap mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam mengelola pemerintahan akhirnya membawanya ke sana.

Dari sekian banyak sistem tata kelola yang baik, Yoyok memutuskan untuk belajar bagaimana mengelola sistem lelang barang dan jasa terlebih dahulu. Ia menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat untuk membantunya. Indonesia Corruption Watch dan Transparency International Indonesia diajaknya untuk membantu bagaimana tata kelola lelang barang dan jasa agar lebih transparan dan minim praktik korupsi. Ombudsman RI juga digandeng untuk mengajari bagaimana memberikan pelayanan yang baik kepada publik.

Hasilnya, pada tahun 2014, ia menggelar Festival Anggaran. Kegiatan itu diperuntukkan bagi setiap dinas untuk memamerkan sistem tata kelola keuangan yang diterapkan di tempat masing-masing. Pada tahun yang sama, upaya menimba ilmu dari Pemkot Surabaya membuahkan hasil.

"Alhamdulillah bisa dapat penghargaan ISO 27001," ujarnya.

Sejumlah penghargaan yang diperoleh, kata Yoyok, tak akan dijadikannya "jualan" untuk kembali maju mencalonkan diri pada pilkada mendatang. Yoyok menegaskan, ia tak akan mencalonkan diri kembali dalam Pilbup Batang 2017 mendatang. Bagi dia, memimpin Kabupaten Batang selama satu periode sudah cukup.

"Tugas pemimpin yang paling berat adalah bagaimana menghasilkan pemimpin baru yang lebih baik dari sekarang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com