Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Warga, Luhut Bantah Pemerintah Menyerah Lawan Asap

Kompas.com - 23/10/2015, 22:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya penanganan bencana asap mulai diarahkan pada evakuasi warga yang terdampak kabut asap. Hal ini dilakukan karena api diperkirakan tak akan padam hingga tiga minggu ke depan.

Segala upaya pemadaman tak membuahkan hasil meski sudah dicoba dengan berbagai cara, seperti water bombing, gel, hingga pembangunan kanal. Namun, pemerintah tak menyerah melawan api.

"Pemadaman jalan terus. Jangan salah, kami tadi sudah melihat pemadaman dengan pesawat Be 200, sangat efektif di OKI (Ogan Komering Ilir), bisa 40 sorti per hari. Hasilnya cukup baik, angkut 12 sampai 15 ton," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan usai rapat koordinasi di kantornya, Jumat (23/10/2015).

Luhut menyatakan tidak bisa langsung menyebutkan target waktu pemadaman. Sebab, pemadaman akan sangat bergantung pada hujan yang bisa membasahi kembali lahan gambut.

"Kami berharap dengan hujan. Karena hujan bisa netralisasi gambut ke bawah," kata mantan Kepala Staf Presiden itu.

Hari ini, Luhut melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Wakapolri Komjen Budi Gunawan, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei.

Rapat soal asap kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama 20 orang pengusaha sawit dan pemegak izin hutan tanam industri (HTI).

Luhut menyatakan evakuasi siap dilakukan ke tempat-tempat penampungan sementara yang masih berada di dalam kota. Pengusaha juga akan membantu menyediakan penyaring udara untuk tempat penampungan itu dari dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com