JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, menilai bahwa saat ini bukan waktu yang tepat bagi Presiden Joko Widodo untuk melakukan perombakan Kabinet Kerja. Sebab, di waktu yang sama tengah terjadi berbagai persoalan sosial yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
"Waktunya enggak tepat. Pak Jokowi (seharusnya) merespon tentang kebakaran hutan di daerah-daerah itu lho. Jangan dianggap sepele," kata Siti di Kompleks Parlemen, Rabu (21/10/2015).
Ia mengatakan, PAN memang memiliki hak untuk mendapatkan jatah kursi di kabinet. Sebab, beberapa waktu lalu, partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu telah menyatakan diri mendukung pemerintahan.
"PAN punya hak karena sudah menyatakan bergabung. Tapi, warga negara yang terbakar hutannya, yang nasib nafasnya saja susah (harus) diberi atensi prima," kata dia.
Jika Presiden Jokowi tetap melakukan perimbakan kabinet, dikhawatirkan citra mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru akan jatuh. "Jadi kayak enggak punya sensitivitas terhadap permasalahan yang akut," ujarnya.
Wacana reshuffle jilid II mencuat sejak beberapa waktu terakhir, setelah PAN disebut telah menyodorkan lima nama kadernya untuk duduk di kursi kabinet. Namun, pihak Istana membantah jika Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle Jilid II dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.