Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lino Akui Kirim Furnitur ke Rumah Dinas Rini Soemarno

Kompas.com - 13/10/2015, 16:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino mengaku telah mengirimkan sejumlah furnitur ke rumah dinas Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. Namun, dia menegaskan hal tersebut bukanlah sebuah bentuk gratifikasi. Lino menjelaskan bahwa rumah dinas Menteri BUMN itu sudah tidak ditempati sejak kepemimpinan menteri sebelumnya, Dahlan Iskan.

Saat Rini menjabat, dia juga memilih untuk tidak menempati rumah dinas itu. Akibatnya, rumah itu kosong dan tidak memiliki furnitur. Namun, kemudian, ada tawaran dari Rini Soemarno agar persatuan ibu-ibu BUMN yang diketuai oleh istri Lino menggunakan rumah itu untuk menjalankan kegiatannya. Selama ini, aktivitas mereka selalu dilakukan di kantor Kementerian BUMN.

"Istri saya ambil inisiatif ke sana, lihat nggak ada meja, nggak ada kursi. Dia pinjam dari kantor kami di Tanjung Priok," kata Lino kepada Kompas.com saat ditemui di kantornya, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/10/2015).

Selain furnitur, dia melanjutkan, ada pula 12 lukisan yang dikirim ke rumah dinas itu. Lukisan tersebut merupakan benda milik istrinya. Menurut Lino, nantinya barang-barang itu akan ditarik jika istrinya sudah tidak menjalankan kegiatan lagi di sana.

"Bukan pemberian ke Bu Rini pribadi. Gratifikasi itu kan kalau untuk pribadi," ucapnya.

Lino pun melaporkan balik politisi PDI-P, Masinton Pasaribu, yang melaporkannya ke KPK atas dugaan pemberian gratifikasi ini. Lino merasa nama baiknya sudah dicemarkan atas laporan itu.

"Ini agar jangan ada lagi orang yang melapor seenaknya. Nanti dia harus membuktikan tuduhannya di pengadilan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com