Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor "Universitas Berkley": Kalau Tidak Dibayar, Saya Tidak Mau Bicara...

Kompas.com - 12/10/2015, 21:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Liartha S Kembaren selesai diperiksa Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada Senin (12/10/2015) malam. Tersangka pemalsuan ijazah dan penyelenggaraan pendidikan "bodong" itu irit bicara.

Menurut pantauan Kompas.com, Liartha keluar dari gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 19.20 WIB. Dia diperiksa selama sekitar tujuh jam. Namun, Liartha menggunakan jas abu-abunya untuk menutupi wajahnya dari sorot kamera pewarta.

Seorang kuasa hukum menuntun Liartha menerobos kerumunan pewarta. Liartha tidak menjawab pertanyaan pewarta soal berapa pertanyaan yang disodorkan oleh penyidik dan apa klarifikasi dia terkait kasus yang menjeratnya di Bareskrim Polri. Dia terus berjalan. Para pewarta terus mencecarnya dengan pertanyaan hingga akhirnya dia buka suara.

"Kalau dibayar, saya mau bicara. Kalau tidak dibayar, saya tidak mau bicara," ujar dia.

Para pewarta berhenti bertanya beberapa langkah kemudian. Pria berambut putih itu dan kuasa hukumnya pun berjalan terburu-buru ke arah mobilnya.

Liartha adalah rektor "Universitas Berkley" yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1999. Dia mengaku mengantongi izin dari Universitas Berkley di Michigan, Amerika Serikat. Namun, menurut penelusuran penyidik, izin yang dipegang hanya izin menggelar kursus, bukan izin pendirian universitas.

Awalnya, dia mendirikan universitas dengan nama serupa di Pekanbaru, Riau, dan beberapa daerah di Sumatera. Lalu, pada 2004, dia memindahkan universitasnya di Jakarta. Tiap-tiap mahasiswanya diwajibkan membayar Rp 60 juta hingga Rp 70 juta untuk mendapatkan ijazah sekaligus acara wisuda universitas.

Penyidik menetapkan Liartha sebagai tersangka pada 2 Oktober 2015. Pemeriksaan pada Senin ini adalah pemeriksaan pertama sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com