Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basarnas: Hasil Penelusuran Koordinat Berdasarkan Laporan Warga Nihil

Kompas.com - 05/10/2015, 06:30 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyatakan, semua laporan warga yang menyebutkan mereka melihat pesawat Twin Otter milik Aviastar jatuh, sudah ditelusuri koordinatnya. Namun, hingga sekarang hasilnya tetap nihil.

"Semua yang menyebutkan melihat pesawat jatuh sudah kita sisir koordinatnya dan hasilnya masih nihil," ujar Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di Lanud Hasanuddin Maros, Minggu (4/10/2015).

Dia mengatakan, setiap musibah kecelakaan seperti pesawat jatuh memang biasanya ada warga yang mengaku melihat kejadian itu. Hal seperti itu dianggap sudah biasa.

Soelistyo mengaku jika keterangan yang disampaikan oleh warga itu sangat bermanfaat dan akan digali setiap keterangan kecil untuk memperluas area pencarian. Dia juga menyebutkan jika pihaknya memahami terkait banyaknya informasi yang menyebutkan adanya warga yang melihat pesawat, seperti yang terjadi di Sidrap, Enrekang dan Luwu.

"Saya memahami itu dan itu sudah sering terjadi. Seperti penuturan anak kecil yang melihat pesawatnya berasap dan jatuh di Teluk Bone juga sudah kita sisir tapi masih nihil," kata dia.

Informasi mengenai adanya anak kecil yang melihat pesawat Aviastar jatuh itu sudah diambil keterangannya oleh Polres Luwu dan dikoordinasikan dengan Tim SAR.

Anak kecil yang disebut melihat pesawat Aviastar dalam kondisi berasap sebelum jatuh ke laut di Teluk Bone, Kabupaten Luwu itu diketahui adalah murid SD 65 Bua, Fatiah Raja.

"Saya melihat pesawat jatuh di laut dan mengeluarkan asap sebelum jatuh," kata Fatiah Raja, saat diantar orang tuanya ke posko Basarnas di bandara Bua Luwu, Sulawesi Selatan.

Tim SAR gabungan yang mendengar pengakuan anak tersebut kemudian tetap membagi tugas dan langsung menyusurinya sesuai dengan pengakuan Fatiah Raja.

Tim  yang mengetahui itu langsung melakukan penyisiran melalui udara dengan menggunakan fixed wing. Namun, tetap saja tidak menemukan apapun.

Pesawat Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 hilang kontak sekitar pukul 14.36 Witadalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10/2015). Diketahui, pesawat itu dinakhodai Capt Iri Afriadi dengan kopilot Yudhistira, serta teknisi Sukris.

Pesawat tersebut semestinya tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar 15.39 Wita dari bandara Andi Jemma Masamba, Sulbar dengan lama penerbangan 70 menit. Terdapat tujuh penumpang yang terdiri atas empat dewasa, satu anak, dan dua bayi dalam pesawat tersebut.

Adapun jumlah penumpang sebanyak tujuh orang yang terdiri dari lima orang dewasa dan dua orang bayi, antara lain : Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com