JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum memutuskan soal impor beras. Menurut Jokowi, saat ini masih dikaji seberapa besar dampak kekeringan akibat El Nino tersebut.
Pernyataan Presiden ini berbeda dengan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memastikan pemerintah akan mengimpor beras dari Thailand dan negara lain.
"Ini (impor) masih dalam perhitungan karena dampak El Nino. Ini masih perhitungan semuanya, karena kita perlu cadangan yang betul-betul kita yakini aman semua, tidak ragu-ragu dengan kalkulasi lagi," kata Jokowi saat meninjau persawahan di Desa Cilamaya Wetan, Karawang, Jawa Barat, Minggu (27/9/2015).
Dia menjelaskan, hingga saat ini cadangan beras yang ada di Badan Urusan Logistik (Bulog) mencapai 1,7 juta ton. Jumlah itu akan bertambah sekitar 200.000-300.000 ton beras hasil panen di bulan Oktober dan November. (baca: Varietas 3S Bertahan Saat Kekeringan, IPB Diminta Garap 100.000 Hektare)
"Cukup aman," ujar dia.
Saat ini, ada enam provinsi yang menjadi tumpuan produksi beras di seluruh Indonesia. Keenam provinsi itu adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Menurut Jokowi, dengan stok yang ada, pemerintah memutuskan belum akan melakukan impor. Namun, dia menyatakan, pemerintah juga mengantisipasi seberapa besar dampak El Nino. Bisa jadi, kata Jokowi, El Nino akan berkepanjangan hingga bulan Desember 2015.
"Prioritas yang ingin kami lakukan adalah pasokan cukup, distribusi lancar, harga terjangkau. Ini yang akan ada operasi pasar besar-besaran, minggu ini. Biar harga bisa turun," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Wapres pada Senin (21/9/2015), mengungkapkan kemungkinan pemerintah membuka impor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah kekeringan.
Menurut Kalla, impor beras merupakan opsi yang bisa diambil pemerintah agar stok pangan mencukupi hingga akhir tahun.
"Ya, kita tidak ingin mengorbankan masyarakat dengan berpegang pada perkiraan yang bisa salah. Karena itulah maka kita buka kemungkinan itu (impor) secepatnya, kita akan melihat itu sebagai kemungkinan, harus buka (keran impor)," kata Kalla di Jakarta, Senin (21/9/2015).
Wapres menilai bahwa stok Bulog saat ini masih kurang. Stok beras miskin (raskin) pada gudang Bulog kurang lebih 1,5 juta hingga akhir tahun. Sementara itu, menurut Kalla, stok makanan untuk seluruh penduduk Indonesia diperkirakan 2,5 hingga 3 juta per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.