Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas strategi pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustanainable development goals (SDGs) 2016-2030. Kalla mengingatkan bahwa jangan ada saling curiga antara pemerintah dengan LSM terkait pelaksanaan SDGs.
"Pemerintah tidak boleh langsung curiga hanya akan dikritik oleh CSO (LSM). Sebaliknya CSO tidak boleh curiga pemerintah tidak akan melaksanakan program tersebut," ujar Kalla seperti ditulis oleh juru bicaranya, Husain Abdullah, dalam siaran pers, Sabtu (26/9/2015).
Pertemuan tersebut digelar dalam acara United Nation Summit for Adoption of the Post 2015 Agenda di Aula Perwakilan Tetap RI untuk PBB. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 10 orang perwakilan LSM, tiga di antaranya Sugeng Subagijo dari Infid, Abednego Tarigan dari Walhi, dan Haris Azhar dari Kontras.
LSM lainnya yang turut serta dalam pertemuan ini yaitu Migrant Care, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Oxfam, Koalisi Perempuan Indonesia, The Prakarsa, dan Yayasan Tif.
Menurut Husain, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga hadir dalam pertemuan itu. Husain mengatakan, dengan para perwakilan LSM, Kalla juga berdiskusi mengenai strategi pelaksanaan SDGs yang sebelumnya diadopsi oleh negara-negara yang menghadiri agenda tersebut. Kalla juga menegaskan bahwa ketelibatan masyarakat sipil dalam pelaksanaan SDGs sangat diperlukan oleh pemerintah sehingga keduanya saling membutuhkan.
Menurut Husain, pada kesempatan itu, Kalla menyambut hangat masukan masukan dari sejumlah LSM. Husain mengatakan, dalam pertemuan tersebut Sugeng Subagijo dari Infid juga menyambut baik atas kesediaan Kalla menerima masukan dari LSM.
Sugeng, lanjut Husain, terkesan dengan kesamaan pandang antara pemerintah dan LSM sehingga optimitiss program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia tersebut dapat terwujud.
"Sugeng dari Infid berharap dibentuknya Sekber sebagai wadah bagi pemerintah dan CSO (LSM) untuk melaksanakan agenda tersebut secara bersama sama," kata Husain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.