JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pemerintah Indonesia meyakini pemerintah Arab Saudi akan memberikan penanganan terbaik terhadap korban meninggal maupun luka-luka dalam peristiwa di Mina, seperti yang dilakukan terhadap korban musibah jatuhnya crane beberapa waktu lalu.
“Kita percaya pemerintah Saudi akan berikan penanganan dan perawatan terbaik, baik yang meninggal maupun yang luka-luka,” ujar Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Direktorat PWNI dan BHI Kemenlu, Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Iqbal mengatakan, Kementerian Agama sebagai penyelenggara haji telah melakukan koordinasi ke Kementrian Agama di daerah untuk memberikan penjelasan kepada keluarga korban.
Korban meninggal, kata dia, tidak akan dibawa ke Indonesia dan akan dimakamkan di Arab Saudi. (baca: Pemerintah Diminta Buat Kesepakatan Jadwal Lempar Jumrah dengan Negara OKI)
Terkait adanya korban WNI dalam musibah tersebut, pemerintah masih melakukan penyelidikan. Pasalnya, jalan tersebut bukanlah jalan yang biasa dilalui oleh jamaah haji asal Indonesia.
Iqbal menambahkan, pihaknya tidak ingin berspekulasi terkait penyebab peristiwa tersebut. Ia meminta agar masyarakat menunggu hasil penyelidikan resmi pemerintah Arab Saudi.
Dalam jumpa pers tersebut, Iqbal memberikan nomor hotline petugas Kemenlu di Arab Saudi, Koen Rizki, jika ingin mendapat informasi lebih lanjut di nomor 081289009045.
Insiden saling desak dan jatuh terinjak melanda jemaah haji di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9), mengakibatkan sedikitnya 717 orang meninggal dan 863 terluka. Di antara yang meninggal, ada 3 warga Indonesia. (baca: Korban Tewas dalam Musibah di Mina Kini Capai 717 Orang)
Insiden terjadi pukul 07.30 waktu setempat atau 11.30 WIB saat dua kelompok besar jemaah datang bersamaan di perempatan di Jalan 204, Mina, 5 kilometer dari Mekkah.
Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan, insiden terjadi di persimpangan Jalan 204 dan Jalan 223. Persimpangan itu merupakan salah satu tempat yang bisa dilalui jemaah untuk melempar jumrah. (baca: Ini Identitas Resmi WNI yang Jadi Korban Tewas dalam Musibah di Mina)
Di lokasi menuju tiga tempat melempar jumrah, telah dibangun jembatan tingkat lima untuk meningkatkan keselamatan jemaah, yang disebut Jembatan Jamarat. Namun, menurut petugas kesehatan yang dikutip kantor berita AFP, insiden berlangsung di luar Jembatan Jamarat.
Pagi itu, sekumpulan jemaah yang akan meninggalkan area tersebut bertabrakan dengan jemaah lain yang bergerak ke arah berlawanan atau menuju area tenda. Selain tempat melempar jumrah, Mina juga lokasi berdirinya lebih dari 160.000 tenda tempat jemaah bermalam.
Otoritas Arab Saudi mengatakan, tiba-tiba terjadi peningkatan jumlah jemaah menuju tempat melempar jumrah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.