Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Lahan Terbakar Sudah Puluhan Ribu Hektar, Saya Ingin Semua Bergerak

Kompas.com - 23/09/2015, 15:02 WIB

BANJARBARU, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada jajaran TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk bersama-sama memadamkan kebakaran lahan di wilayahnya masing-masing. Kerja sama semua pihak diperlukan karena lahan yang terbakar sangat luas.

"Memang kita harus sadar lahan terbakar sudah puluhan ribu hektar. Saya ingin agar kita semua bergerak, TNI, Polri, pemerintah daerah, masyarakat semuanya bersama all out sekuat tenaga padamkan kebakaran," kata Presiden saat meninjau lokasi hot spot yang berada di Desa Guntung Damar, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/9/2015), seperti dikutip Antara.

Presiden menegaskan bahwa dirinya selalu memantau kebakaran lahan yang terjadi di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Ia ingin ada proses hukum yang tegas terhadap para pelaku pembakar lahan. Semua pihak harus sama di mata hukum. (Baca: Walhi Minta Pemerintah Lebih Serius Tangani Kabut Asap)

Presiden meminta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk mencabut izin perusahaan yang sengaja melakukan pembakaran lahan.

"Kerugian kebakaran lahan sudah mencapai triliunan," tegas Presiden.

Danrem 101/Antasari Kol Inf Muhammad Abduh Ras, saat melakukan pemaparan kepada Presiden, mengungkapkan, telah ada tindakan tegas terhadap para pembakar hutan.

"Ada 142 orang telah diperiksa dan enam orang di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan tujuh perusahaan," kata Kolonel Abduh Ras.

Dia juga mengungkapkan, di Kalimantan Selatan tercatat ada 1.538 hot spot dan yang telah berhasil dipadamkan 1.460 hot spot.

"Jadi masih ada 70 hot spot yang belum bisa dipadamkan," katanya.

Untuk mengatasi kebakaran lahan di Kalimantan Selatan, telah dikerahkan satu pesawat CN295 dan tiga Casa 212, serta 17 helikopter untuk melakukan pemadaman lahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com