Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soetrisno Bachir yang Makin "Rajin" ke Istana

Kompas.com - 10/09/2015, 14:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir kembali mendatangi Istana Kepresidenan, Kamis (10/9/2015) siang, pasca-keputusan partai itu menyatakan dukungan terhadap pemerintah. Namun, belum diketahui pasti maksud dan tujuan dari kedatangan Soetrisno kali ini.

Pantauan Kompas.com, Soetrisno tiba sekitar pukul 13.15. Sutrisno datang dengan mengenakan kemeja batik coklat. Dia turun dari mobil Toyota Alphard warna putih dengan pelat nomor B 1793 TD.

Kali ini, kedatangan Soetrisno tidak sendiri. Dia terlihat didampingi dua orang pria yang hanya diam saat disapa wartawan. Sutrisno menyebut pertemuannya dengan Presiden Jokowi kali ini adalah untuk menjalin silaturahim.

"Biasa saja, hanya mau silaturahim," kata dia singkat sambil berjalan cepat masuk ke dalam kompleks Istana. 

Pengusaha yang sempat menjadi Ketua Umum PAN 2005-2010 itu hingga kini masih menunggu Presiden Jokowi yang masih melakukan makan siang bersama para rektor se-Indonesia.

Sebelum Soetrisno, tampak pula Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Rusdi Kirana, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang terlebih dulu datang.

Adapun kedatangan Soetrisno ini adalah yang pertama kalinya dilakukan setelah PAN menyatakan mendukung pemerintahan. PAN menyatakan dukungannya itu untuk membantu pemerintah dalam menghadapi situasi ekonomi yang sulit.

Di dalam jumpa pers, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan tak ada transaksi politik dalam keputusan PAN itu, termasuk soal tawaran kursi untuk PAN di kabinet.

Soetrisno ke Istana

Soetrisno pada April lalu menyambangi Istana. Dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/4/2015) sore, ia mengatakan membicarakan soal kondisi politik terkini. Ketika itu, Soetrisno menemui Jokowi untuk memberikan undangan pernikahan anaknya. 

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 45 menit, Soetrisno mengatakan, Jokowi menyatakan bahwa situasi politik sesungguhnya tak seperti yang digambarkan saat ini. (Baca: Soetrisno Bachir: Pak Jokowi Bilang Politik Aman-aman Saja)

Kemudian, pada 4 Juni, Soetrisno lagi-lagi menyambangi Istana. Ketika itu ia berdalih kedatangannya menemui Jokowi ke Istana belakangan ini hanya menemui sebagai sahabat dan untuk membicarakan persoalan kebangsaan. Dia mengaku tidak ada kaitannya dengan peluang kader PAN masuk Kabinet Kerja. (Baca: Soetrisno Bachir: "Reshuffle" Kabinet Bukan Hal Aneh)

Kemudian, kedatangan Soetrisno yang terakhir adalah ketika PAN memutuskan bergabung dengan pemerintah. Ketika itu ia datang bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan. (Baca: PAN Putuskan Bergabung dengan KIH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com