Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Diminta Ungkapkan Isi Pertemuan dengan Donald Trump

Kompas.com - 07/09/2015, 07:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR saat bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menggelar jumpa pers di Trump Plaza, New York, masih menuai berbagai komentar. Setya didesak untuk mengungkapkan isi percakapannya dengan Trump sebelum jumpa pers digelar. (Baca: Pemerhati Jam: Arloji Setya Novanto Lebih Mahal dari Obama-Pangeran William)

"Seluruh pembicaraan bersama Trump harus diekspos ke publik. Karena sekarang tidak clear dan mereka harus sampaikan apa agenda pembicaraan, capaian, serta targetnya. Ini kan enggak ada?" ujar anggota Fraksi PKB Yanuar Prihatin dalam keterangannya, Minggu (6/9/2015).

Kunjungan Setya Novanto dan Fadli Zon ke Amerika Serikat untuk menghadiri konferensi Inter-Parliamentary Union. Konferensi yang bertajuk "The Fourth World Conference of Speakers of Parliament" itu berlangsung pada 31 Agustus-2 September 2015. (Baca: Setya Novanto Pakai Arloji Miliaran Rupiah Saat Bertemu Donald Trump?)

Menurut Yanuar, seharusnya Setya dan Fadli juga menemui bakal calon presiden lainnya, Hillary Clinton.

"Merugikan bangsa Indonesia jika dianggap mendukung Trump dari Partai Republik dan fatal pada akhirnya pemilihan presiden AS pemenangnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton," ujar Yanuar.

Lebih jauh, ia meminta agar Mahkamah Kehormatan Dewan secara proaktif menindaklanjuti Setya dan Fadli Zon, jika terbukti pertemuan itu memberikan dampak negatif.

"Selain petisi, Dewan Kehormatan agar menindak secara proaktif. Selanjutnya meminta Setnov mundur sebagai Ketua DPR jika terbukti bahwa memberikan efek negatif dan kepentingan politik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com