Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Penguatan Patroli Negara ASEAN untuk Cegah Perompakan Kapal

Kompas.com - 10/08/2015, 13:08 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya kerja sama negara kawasan Asia Tenggara dalam menjaga keamanan kawasan, termasuk mencegah aksi perampokan terhadap kapal. Kalla menyampaikan bahwa pemerintah akan meningkatkan kerjasama pengamanan perbatasan.

"Itulah antara lain pentingnya kerja sama ASEAN ini sehingga perbatasan juga bisa kita adakan patroli bersama di daerah-daerah, Selat Malaka, apa pun yang berbatasan dengan banyak negara. Nanti akan kita tingkatkan kerja sama perbatasan itu untuk mencegah rampok di sini, bawa ke sana," kata Kalla di Jakarta, Senin (10/8/2015).

Hal itu disampaikannya terkait penemuan kapal tanker milik Singapura MT Joaquim, yang sebelumnya hilang dan diduga dirampok. Kapal tersebut ditemukan di 14 mil sebelah Timur, Pulau Rupat, Indonesia, Minggu (9/8/2015). Bahan bakar minyak mentah senilai 2,7 juta ringgit Malaysia pun lenyap.

Menurut Kalla, patroli bersama merupakan cara paling efektif untuk mencegah aksi kriminal di laut, seperti perampokan. "Itu yang paling efektif sehingga mencegah seperti pengalaman sebelumnya dia melompat di perairan di Indonesia kemudian dia pergi ke Thailand. Patroli bersama itu bisa dicegah yang seperti itu," ujarnya.

Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy menyampaikan bahwa Indonesia perlu menggandeng Malaysia dan Singapura dalam mengamankan Selat Malaka. Perlu ada penanganan komprehensif dengan meningkatkan kerjasama patroli tiga negara.

"Jadi memang sudah ada koordinasi, kejadian terjadi di sana, tapi yang penting gimana menangani itu. Dari Malaysia dan Singapura sendiri koordinasi," ujar Tedjo.

Seperti dilansir dari New Straits Times, kapal tanker yang hilang itu membawa 3.500 ton bahan bakar minyak mentah senilai 2,7 juta ringgit Malaysia. Kapal MT Joaquim berangkat dari Tanjung Pinang, Indonesia, menuju Pulau Langkawi dan hilang dari radar pukul 21.30. Dalam kapal tersebut terdapat 10 orang kru kapal, 9 berasal dari Indonesia dan seorang merupakan warga negara Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Nasional
PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

Nasional
Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Nasional
PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

Nasional
PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

Nasional
Sebut Pilpres Telah Usai, PDI-P Siap Gandeng Semua Partai di Pilkada

Sebut Pilpres Telah Usai, PDI-P Siap Gandeng Semua Partai di Pilkada

Nasional
Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Nasional
Sudirman Said Harap Pilkada Jakarta 2024 Tak Lagi Timbulkan Polarisasi

Sudirman Said Harap Pilkada Jakarta 2024 Tak Lagi Timbulkan Polarisasi

Nasional
Megawati Bakal Beri Pengarahan di Hari Kedua Rakernas V PDI-P

Megawati Bakal Beri Pengarahan di Hari Kedua Rakernas V PDI-P

Nasional
Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Nasional
Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Nasional
Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Nasional
Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Nasional
Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com