"Muhammadiyah memandang perlu untuk adanya upaya penyatuan kalender Hijriah yang berlaku secara internasional sehingga dapat memberikan kepastian dan dapat dijadikan sebagai kalender transaksi," kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Jumat (7/8/2015).
Din menjelaskan, berdasarkan Al Quran, umat Islam merupakan umat yang satu (ummah wahidah). Pengalaman bersejarah dan pembentukan bangsalah yang menyebabkan umat Islam terbagi ke dalam beberapa negara.
Tak hanya itu, ia menambahkan, di dalam satu negara pun terkadang umat Islam masih terbagi ke dalam kelompok-kelompok, baik karena perbedaan paham, keagamaan, organisasi maupun budaya.
Perbedaan itulah yang sering kali menyebabkan perbedaan dalam menentukan kalender, terutama saat menentukan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha.
"Pembagian negara dan perbedaan golongan itu di satu sisi merupakan rahmat, tetapi di sisi lain juga merupakan tantangan untuk mewujudkan kesatuan umat," ujarnya.
Meski demikian, ia mengingatkan, penyatuan kalender Islam itu memerlukan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.