Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachmawati Anggap Kim Jong Un Bukan Diktator

Kompas.com - 31/07/2015, 15:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rachmawati Soekarnoputri akan memberikan penghargaan Soekarno Award kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Putri Soekarno ini menganggap Kim Jong Un bukanlah seorang diktator.

Rachmawati menganggap, Kim Jong Un selama ini banyak diberitakan sebagai diktator karena ulah negara-negara Barat.

"Itu kan cuma propaganda Barat saja," kata Rachmawati saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/7/2015).

Rachmawati kemudian menghubungkan kondisi Kim Jong Un itu dengan kondisi Soekarno saat memimpin Indonesia pasca-kemerdekaan. Menurut dia, saat itu Soekarno juga banyak dianggap sebagai diktator oleh negara-negara Barat.

"Itu biasa. Dalam rangka mencapai tujuan, mempertahankan prinsip, banyak yang mengatakan itu sebagai pola diktatorisme," ucap pendiri sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno ini.

Rachmawati justru menganggap Kim Jong Un adalah tokoh yang konsisten melaksanakan pemikiran Kim Il Sung dalam melawan imperialisme. Kegigihan Kim Jong Un melawan imperialisme itu, kata dia, sejalan dengan pikiran Soekarno yang anti-neo kolonialisme imperialisme.

Karena itu-lah, saat bertemu Duta Besar Korea Utara, Ri Jong Ryul, di kediamannya, Kamis (30/7/2015) kemarin, Rachmawati mengungkapkan keinginannya untuk memberikan Soekarno Award kepada Kim Jong Un.

"Kim Jong Un pemikirannya paralel dengan pemikiran Soekarno. Mereka punya kesamaan visi dan misi," ucapnya. (Baca: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Akan Diberikan Soekarno Award)

Anak ketiga dari mantan Presiden RI, Soekarno, tersebut mengatakan, kegigihan Kim Jong Un melawan imperialisme sejalan dengan pikiran Soekarno yang anti-neo kolonialisme imperialisme (nekolim).

Yayasan Pendidikan Soekarno sebelumnya juga pernah memberikan penghargaan tersebut kepada Kim Il Sung pada 2001. Kim Il Sung dianggap sebagai tokoh perdamaian dan kemerdekaan.

"Jadi, kami akan mengulangi, memberikan Soekarno Award kepada Kim Jong Un karena kegigihannya melawan nekolim," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com