Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan DPP PKB Usung Oleh Sholeh di Pilkada Tasikmalaya

Kompas.com - 26/07/2015, 18:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPP PKB memutuskan mengusung pasangan Uu Ruzhanul Ulum-Oleh Sholeh pada pilkada di Kabupaten Tasikmalaya. Meski mendapat pertentangan, DPP PKB tetap tak mengindahkan keinginan kader DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya yang menginginkan agar Ketua DPC mereka, Haris Sanjaya, dipasangkan dengan Uu.

Apa alasan DPP PKB mengusung Sholeh?

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKB Bambang Susanto mengatakan, semula memang ada dua calon wakil bupati yang hendak diusung PKB, yaitu Sholeh dan Haris. DPP kemudian melakukan penjaringan calon melalui fit and proper test.

"Fit and proper test juga kita lakukan pengecekan terhadap calon bupatinya, untuk mengetahui wakil yang diinginkan," kata Bambang di Jakarta, Minggu (26/7/2015).

Menurut dia, selain kemampuan leadership dan pengetahuan atas manajemen pemerintahan, seorang calon wakil bupati juga dituntut mampu menjalin komunikasi yang baik dengan calon bupati.

"Cawabup itu (Sholeh) juga kader, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, dia juga pernah jadi anggota DPRD Kabupaten Tasik," ujarnya.

Hasil fit and proper test itulah yang akhirnya menjadi pertimbangan DPP dalam menentukan Sholeh sebagai calon wakil bupati. Ia pun memastikan, hasil keputusan DPP itu telah didukung penuh oleh Haris.

"Saya lihat di Facebook, Ketua DPC (Kabupaten Tasikmalaya) akan loyal dan taat kepada keputusan DPP. Dan itu kita apresiasi tinggi," ujarnya.

Sementara itu, ia baru mengetahui adanya peristiwa perusakan terhadap kantor DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya melalui pemberitaan di media massa. Ia belum dapat memastikan apakah tindakan tersebut dilakukan kader atau tidak.

Namun, ia akan memerintahkan Haris untuk menginvestigasi peristiwa tersebut. "Saya kira sebagai sebuah institusi organisasi, keputusan tertinggi DPP akan diamankan dan dilaksanakan dengan baik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com