Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Yakin Tak Ada Perbedaan Penetapan 1 Syawal

Kompas.com - 15/07/2015, 20:28 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap tidak terjadi perbedaan dalam menentukan 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri 1436H/2015M. Kalla mengaku telah berbicara dengan pimpinan organisasi Islam terkait pandangan dalam menetapkan hari raya Idul Fitri.

"Mudah-mudahan besok tidak berbeda karena menurut perhitungan hisab dan bulan, hilal (bulan) berada di atas dua derajat sehingga istilahnya kan rukyat, diyakini bahwa itu (hilal) dapat dilihat," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (15/7/2015).

Jika hilal terlihat dan memenuhi syarat pada malam pemantauan, maka keesokan harinya bisa ditetapkan sebagai hari raya Idul Fitri. Kalla menyampaikan bahwa pemerintah tentunya memiliki pandangan sesuai ajaran agama dalam menentukan 1 Syawal.

Di samping melalui cara melihat hilal, penentuan 1 Syawal dilakukan dengan metode perhitungan. (Baca: PBNU: Lebaran 2015 Berpotensi Berbeda)

"Jadi melihat itu kan bisa dua, melihat dengan mata dan dengan keyakinan, ilmu, maka kita ini melihat dengan ilmu. Allah mengharuskan kita menuntut ilmu agar kita tidak hanya bisa melihat dengan mata, tetapi juga dengan ilmu. Jadi saya yakin pemerintah dapat menyatakan tidak berbeda besok karena jelas dua derajat," tutur Kalla.

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memprediksi adanya kemungkinan Idul Fitri tahun ini tidak dilaksanakan bersama-sama oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia.

Kendati demikian, Menag tetap berharap agar Lebaran nantinya dapat dirayakan secara bersama-sama pada semua lapisan umat Islam di Indonesia. Pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat dalam menentukan 1 Syawal. (Baca: Menag Minta Masyarakat Arif jika Penetapan 1 Syawal Berbeda)

Adapun Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi menetapkan bahwa 1 Syawal 1436 Hijriah jatuh pada Jumat (17/7/2015), setelah tiga kriteria terpenuhi sesuai Hisab Hakiki Wujudul-Hilal. (Baca: PP Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri 17 Juli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com