Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Buat Aturan Cegah Efek Negatif Politik Dinasti

Kompas.com - 12/07/2015, 09:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Palu Mulhanan Tombolotutu mengatakan bahwa pemerintah pusat harus membuat aturan baru pascadikabulkannya uji materi Pasal 7 huruf r Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah oleh Mahkamah Konstitusi.

"Misalnya saya petahana sudah tak bisa maju lagi, istri atau anak saya yang maju lagi. Nah, gerakan petahana ini yang harus dibelenggu, diatur," ujar Mulhanan saat ditemui di Jakarta, Sabtu (11/7/2015).

Jika revisi pasal tersebut tidak disertai dengan pembuatan aturan baru, efek negatif dari revisi akan terjadi, yakni politik dinasti. Jika dinasti telah terbentuk, sumber daya manusia dan struktur pemerintah dikuasai.

Situasi ini sangat rentan terhadap praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Mulhanan berpendapat, pemerintah tak cukup hanya mengandalkan penegakan hukum saja. Penegakan hukum, menurut Mulhanan, sudah sepatutnya dilaksanakan.

"Tetapi penegakan hukum itu terjadinya saat di belakang, saat sudah kejadian. Yang saya maksud ini aturan pencegahannya. Supaya tidak terjadi apa yang dikhawatirkan dari politik dinasti," ujar Mulhanan.

Pria yang juga akan maju sebagai petahana di daerah yang dipimpinnya kini tersebut juga menambahkan, jangan sampai putusan MK merevisi pasal 7 huruf r UU Kepala Daerah itu malah menjadi gerbang kembalinya dinasti politik beserta efek negatifnya ke Indonesia.

"Negara wajib campur tangan di situ. Harus ada instrumen hukum yang membatasi gerak si petahana agar tidak turut campur jika ada keluarganya yang hendak 'nyalon'. Biarlah mereka itu bertarung dengan gayanya sendiri," ucap dia.

Melalui pasal yang sudah direvisi itu, kini, seseorang yang berasal dari keluarga petahana diperbolehkan maju sebagai kepala daerah melalui Pemilukada.

Sebelum pasal direvisi, keberadaan pasal itu disebut untuk mencegah munculnya 'politik dinasti' di suatu pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com