Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijamin oleh Orangtua dan Dosen, Peneror Singapore Airlines Tak Ditahan

Kompas.com - 09/07/2015, 14:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ilham Akbar tidak ditahan setelah ditangkap penyidik Bareskrim Polri, Selasa (7/7/2015) lalu. Peneror maskapai penerbangan Singapore Airlines itu dijamin tidak akan melarikan diri.

"Dia dijamin oleh orangtuanya dan dosennya," ujar Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso di kompleks Mabes Polri pada Kamis (9/7/2015).

Terlebih, lanjut pria yang populer disapa Buwas itu, penyidik Subdirektorat Teknologi Informasi dan Cybercrime yang menangani perkara tersebut menilai bahwa Ilham proaktif terhadap proses hukum.

Sehari setelah diperiksa, Ilham dipulangkan. Penyidik akan menjadwalkan pemeriksaan mahasiswa semester tujuh perguruan tinggi swasta di bilangan Tangerang itu, beberapa hari mendatang. Buwas mengatakan, pihaknya masih terus menggali motif teror itu. Sejauh ini, penyidik telah mendapatkan jawaban. Namun, penyidik masih akan terus menguji kebenaran keterangan Ilham.

"Tidak serta merta keluar pernyataan itu, lalu kita percaya. Yang penting sudah ada jawaban yang dia sampaikan, kita dalami lagi," ujar Buwas.

Pada 1 Juli 2015 lalu, Ilham mengirimkan surat elektronik (email) ke perusahaan maskapai penerbangan Singapore Airlines. Di dalam surat, Ilham meminta tidak boleh ada pesawat yang lepas landas karena telah diletakan bom di dalamnya.

Akibatnya, tiga penerbangan di Changi Airport Singapura sempat mengalami keterlambatan. Penyelidikan dilakukan. Otoritas negeri singa itu kemudian memberikan informasi ke Polri bahwa pelakunya diduga berada di Indonesia.

Penyidik Subdirektorat Teknologi Informatika dan Cybercrime pun memulai penyelidikan. Hasilnya, yakni penangkapan Ilham. Ilham ditangkap, Selasa (7/7/2015) kemarin di kediamannya, Kompleks Perumahan Baleria, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten. Ia langsung dibawa ke gedung Bareskrim Mabes Polri untuk diperiksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com