Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syafii Maarif Berharap Aung San Suu Kyi Angkat Suara soal Rohingnya

Kompas.com - 29/05/2015, 04:47 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh Muhammadiyah Syafii Maarif meminta agar Aung San Suu Kyi, tokoh Myanmar yang pernah meraih nobel perdamaian, untuk angkat bicara terkait apa yang dialami Rohingya.

"Kita berharap peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyi bersuara soal Rohingya," ucap Buya Syafii Maarif, usai menghadiri acara dialog kebangsaan di Universitas Negeri Yogyakarta, Kamis (28/05/2015).

Buya memandang seharusnya penindasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar tidak perlu terjadi. Menurut Buya Syafii, semua manusia adalah sama, sehingga harus dipelakukan dengan baik dan layak.

"Mereka (Rohingnya) juga sama seperti manusia lain. Sehingga harus diperlakukan dengan layak dan baik. Humanity is one (kemanusiaan itu satu)," tutur Buya.

Buya menuturkan, dirinya juga punya sahabat seorang biksu. Meski berbeda, namun persabahatannya sangat dekat, bahkan seperti saudara kandung. Saat dia datang berkunjung ke rumah, biasa membawa oleh-oleh teh. Bahkan, saat datang bersalaman dan sahabatnya itu mencium tangannya.

Apa yang dialami Rohingya, menurut Buya Syafii, tidak perlu terjadi. Seharusnya, perbedaan bukan menjadi halangan untuk bersahabat dan menjalin persaudaraan antarsesama, seperti persaudaraannya dengan biksu tersebut.

"Kita seperti saudara kandung. Seharusnya perbedaan bukan menjadi halangan untuk bersahabat dan bersaudara," ucapnya.

Buya berharap agar apa yang dialami Rohingya segera berakhir dan bisa hidup dengan nyaman sertai damai.

Sebelumnya, pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, juga mendesak rekannya sesama penerima hadiah Nobel, Aung San Suu Kyi, untuk lebih banyak membantu penyelesaian krisis yang menimpa etnis Rohingya. (Baca: Dalai Lama: Aung San Suu Kyi Harus Bantu Etnis Rohingya)

Dalai Lama mengatakan, Suu Kyi harus berbicara menanggapi masalah ini sekaligus memberikan pembelaan untuk etnis Rohingya. Dalai Lama menambahkan, dia sudah dua kali meminta Suu Kyi secara personal sejak 2012, saat kekerasan sektarian di negara bagian Rakhine pecah.

"Sangat menyedihkan. Dalam kasus Myanmar, saya harap Aung San Suu Kyi sebagai peraih Nobel bisa melakukan sesuatu," kata Dalai Lama, saat diwawancarai harian The Australian, Kamis (28/5/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com