JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta Presiden Joko Widodo untuk menjaga hubungan baik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sebab, Jokowi bukanlah ketua umum ataupun seseorang yang mempunyai jabatan strategis di partai yang mengusungnya.
"Kalau seorang presiden bukan ketua partai, yang penting hubungan presiden itu dengan pimpinan partainya baik. Kalau baik, saling menghormati, saya rasa tidak ada (gangguan)," kata SBY dalam wawancara eksklusif dengan Kompas TV, Kamis (14/5/2015).
SBY menjelaskan, dalam sistem multipartai yang dianut Indonesia, presiden yang menjabat sebagai ketua umum partai memang lebih diuntungkan. Sebab, dia bisa langsung mengontrol partai yang mengusungnya di parlemen.
Namun, posisi ketua umum yang dijabat presiden juga bukanlah sebuah jaminan. Presiden juga harus melakukan konsolidasi dan memastikan semua programnya berjalan lancar tanpa hambatan.
Ketua Umum Partai Demokrat ini pun menilai wajar apabila saat ini Jokowi masih kesulitan dalam berkomunikasi dengan partai pengusungnya. Sebab, pemerintahan Jokowi baru berjalan sekitar enam bulan.
"Ini kan belum setahun, mungkin Jokowi masih konsolidasi. Pada saatnya nanti akan terbangun hubungan harmonis Jokowi dengan Ibu Mega dan dengan semuanya," ucap SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.