Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Ingin Mensesneg Jadi Ketua Pansel Calon Pimpinan KPK

Kompas.com - 28/04/2015, 16:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch meminta agar Presiden Joko Widodo membentuk panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang bebas dari kepentingan politik. Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Emerson Yuntho menilai, Menteri Sekretariat Negara Pratikno sesuai untuk mengisi posisi ketua panitia seleksi.

"Untuk menghindari politisasi dalam proses seleksi capim KPK, maka kami mengusulkan sebaiknya Sekretariat Pansel KPK tahun 2015 ini ada di Sekretariat Negara dan sekaligus menunjuk Pratikno sebagai ketua pansel capim KPK," ujar Emerson melalui siaran pers, Selasa (28/4/2015).

Permintaan tersebut dilayangkan ICW kepada Presiden Joko Widodo melalui surat tertanggal 21 April 2015. Menurut Emerson, Pratikno merupakan figur yang berintegritas dan bukan dari unsur partai politik.

Ia mengatakan, yang terpenting adalah Pratikno memiliki komitmen antikorupsi. "Kami menilai figur Pratikno adalah figur non partai politik yang berintegritas, kredibel, dan memiliki komitmen antikorupsi," kata Emerson.

Emerson mengatakan, pemilihan sekretariat pansel KPK ditentukan oleh presiden. Pansel capim KPK sebelumnya berbasis di Kementerian Hukum dan HAM dengan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin yang saat itu merupakan Menteri Hukum dan HAM, menjabat sebagai ketua pansel. Pansel capim KPK juga pernah berbasis di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Namun dalam Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi, dua Kementerian yang sebelumnya pernah menjadi sekretariat capim KPK, saat ini ditempati oleh menteri yang berasal dari partai politik," kata Emerson.

Seperti diketahui, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly merupakan kader PDI Perjuangan. Sementara Menpan RB Yuddy Chrisnandi merupakan politisi Partai Hanura.

Masa jabatan pimpinan KPK periode 2010-2015 akan berakhir pada Desember 2015 mendatang. Akhir tahun lalu, Busyro Muqoddas mengusaikan purna tugasnya sebagai pimpinan KPK. Pada Februari 2015, dua pimpinan KPK yaitu Bambang Widjojanto dan Abraham Samad dinonaktifkan karena ditetapkan sebagai tersangka.

Kemudian, Presiden Jokowi menunjuk Taufiequrachman Ruki, Johan Budi, dan Indriyanto Seno Adji untuk menduduki tiga kursi pimpinan yang kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com