Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: ISIS Lebih Berbahaya dari Al-Qaeda

Kompas.com - 24/04/2015, 10:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti menegaskan bahwa gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) jauh lebih berbahaya dibanding kelompok Al-Qaeda.

"Saya sudah bilang dari dulu, ISIS itu ancaman. Bahkan saya sampaikan ISIS lebih berbahaya dari organisasi teroris lainnya, Al-Qaeda salah satunya," ujar Badrodin saat berbincang santai di ruang kerjanya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

"Alasannya, Al-Qaeda hanya menyerang ikon-ikon barat. Tapi kalau ISIS ini menganut azaz 'takfiriyah' atau mengkafirkan orang yang ada di luar ISIS. Artinya, semua yang beda dengan dia itu halal dihabisi," lanjut Badrodin.

Di Indonesia, menurut Badrodin, simpatisan ISIS baru tahap ideologi dan pemikiran. Mereka yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror selama ini merupakan bagian dari kelompok teroris yang sudah ada sebelumnya dan baru belakangan mendukung ISIS.

Setidaknya, lanjut Badrodin, pihaknya akan melakukan dua pendekatan. Bagi mereka yang masih dalam tahap pemikiran, akan dilakukan pencegahan dan mereka yang telah melanggar hukum, akan ditindak.

"Selain penindakan, yang penting itu bagaimana kita menangani ideologi mereka. Nah, soal ini Polri kurang punya kemampuan soal itu. Yang sangat mungkin itu BNPT dan MUI. Kalau mau menuntun orang yang tersesat kan harus oleh orang yang tahu jalan, yang bisa mencerahkan," ujar Badrodin.

Badrodin telah menginstruksikan Polisi di seluruh Indonesia untuk memantau aktivitas warganya secara penuh. Jika menemukan ada yang mencurigakan terkait aktivitas kelompok ISIS, Badrodin akan berkoordinasi dengan BNPT dan MUI.

"Selama mereka tidak melakukan aksi teror, ya kita diamkan, kita cegah lewat ulama-ulama saja. Tapi kalau sudah terlibat aksi teror, kita tangkap. Negara lain sudah mengakui aksi-aksi kita," ujar Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com