Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Poso Tempat Nyaman bagi Kelompok Radikal

Kompas.com - 31/03/2015, 20:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI sengaja digelar di Poso, Sulawesi Tengah, karena disinyalir perkembangan kelompok radikal di kawasan itu berpotensi membesar. Di daerah itu ada kawanan bersenjata pimpinan Santoso yang kerap menebar teror.

Baca: Panglima TNI Imbau Santoso Menyerahkan Diri jika Tidak Ingin Mati.

"Saya mensinyalir Poso tempat nyaman bagi kelompok radikal. Saya khawatir orang-orang yang pergi ke Irak dan Suriah, akan pulang dan bermarkas di sana," ujar Moeldoko lewat siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (31/3/2015) sore.

Ia mengatakan, rangkaian skenario latihan PPRC di Poso, beberapa waktu terakhir, didasarkan pada peta konflik yang didapatkan dari operasi intelijen selama ini tentang penyebaran gerakan radikalisme.

"Latihan PPRC TNI ini untuk mengantisipasi munculnya kelompok radikal di Indonesia," lanjut dia.

Skenario Latihan

Moeldoko dan sejumlah petinggi TNI lainnya, Selasa (31/3/2015) siang, meninjau proses latihan yang diikuti 3.200 personel TNI tersebut. Skenario besar latihan itu adalah, TNI tengah menghadapi ancaman teror oleh kelompok yang hendak menguasai Asia Tenggara, yakni Thailand, Filipina dan Indonesia.

Gunung Biru Poso bagian pesisir merupakan basis gerakan itu. Ribuan personel TNI baik darat, laut dan udara mengepung pegunungan tersebut selama satu hari. Penyerbuan pertama dilakukan oleh marinir, yakni dengan meluncurkan 20 roket ke arah teluk dan pegunungan.

Selang beberapa menit, empat unit pesawat tempur F16 melakukan serangan udara dengan meluncurkan granat ke sasaran yang telah dikuasai oleh kelompok teroris. Setelah itu, sepuluh unit pesawat angkut Hercules C130 menerjunkan 500 penerjun untuk melakukan serangan darat ke sasaran yang sudah mulai dikuasai TNI.

Tak berlangsung lama, dua unit Heli Serang MI-35 dan Heli Bell 412 diterjunkan untuk membantu merebut kembali wilayah yang telah dikuasai oleh kelompok teroris. Akhirnya, pasukan PPRC TNI pun berhasil menguasai kembali Gunung Biru.

Moeldoko mengatakan, tujuan latihan itu untuk menguji keterampilan unsur pimpinan dan pembantu pimpinan dalam menyusun konsep operasi melalui prosedur hubungan komandan dan staf. Latihan ini juga menguji konsep operasi sebagai hasil dari proses pengambilan keputusan Komandan PPRC TNI dan staf dalam rangka mengantisipasi dan merespons kemungkinan kontijensi di wilayah tertentu.  

"Selain itu, menguji kemampuan dan keterampilan satuan PPRC TNI dalam melaksanakan tindakan awal terhadap kontijensi yang timbul di wilayah sesuai Rencana Operasi yang disusun," ujar Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Kagetnya Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, Padahal Sempat Lempar Kode

Kagetnya Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, Padahal Sempat Lempar Kode

Nasional
Sudirman Said Siap Lawan Anies di Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

Sudirman Said Siap Lawan Anies di Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

Nasional
Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

Nasional
Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Nasional
Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com