Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi Pengawasan DPR terhadap Pemerintah Dipertanyakan

Kompas.com - 24/03/2015, 15:20 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum menjalankan fungsi pengawasan dengan baik. DPR dinilai belum menunjukkan ketegasan dalam bidang pengawasan, khususnya dalam masa sidang kedua pada tahun 2015.

"Tindak lanjut DPR dalam bidang pengawasan masih lemah. Belum menunjukkan hasil apa-apa," ujar peneliti Formappi, Djadijono, dalam konferensi pers di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2015).

Jono mengatakan, setidaknya ada tiga tanggung jawab DPR dalam menjalankan fungsi pengawasan. Pertama, DPR seharusnya melakukan tindak lanjut terhadap temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas 4.900 kasus yang diduga mengakibatkan kerugian keuangan negara yang dilakukan lembaga pemerintah.

Dari jumlah tersebut, kata dia, baru 17 kasus yang ditindaklanjuti oleh DPR pada tahun ini. Tindak lanjutnya pun dinilai tidak serius.

Kedua, menurut Jono, DPR memiliki tanggung jawab pengawasan terhadap kebijakan pemerintah. Dalam hal ini, DPR perlu bersikap kritis terhadap program-program pemerintah yang berdampak langsung bagi rakyat, misalnya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) dengan pengalihan subsidi bagi rakyat.

"Dalam masa sidang kemarin, pernah ada wacana penggunaan hak-hak anggota Dewan saat pemerintah ingin menaikkan harga BBM. Namun, wacana tersebut hilang dengan sendirinya," kata Jono.

Selain itu, menurut Jono, DPR memiliki tanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang, misalnya menindaklanjuti laporan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terkait aturan legislasi yang dibentuk.

Menurut Jono, fraksi-fraksi di DPR seharusnya membuat suatu perencanaan pengawasan secara lebih terstruktur sehingga tindak lanjut pengawasan dapat berjalan secara optimal.

Selain hanya menerima laporan, menurut Jono, DPR sebaiknya meneruskan bukti-bukti pelanggaran yang ditemukan kepada lembaga penegak hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com