JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Sinergi Demokrasi untuk Masyarakat Demokrasi (Sigma) Said Salahudin menilai, ada pergeseran patron ketika publik berbicara mengenai Partai Amanat Nasional. Jika sebelumnya nama Amien Rais sangat identik dengan PAN, kini patron itu telah bergeser kepada Hatta Rajasa.
"Pamor Amien di PAN sekarang ini saya lihat trennya sudah mulai memudar. Kader PAN sekarang cenderung lebih menokohkan Hatta ketimbang Amien," kata Said dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/2/2015).
Said mengatakan, Amien dikenal sebagai salah satu tokoh reformasi yang menjadi salah satu pendiri PAN. Namun, belakangan pamor Amien menurun manakala perolehan suara PAN menurun pada Pemilu 2004 dibandingkan Pemilu 1999.
PAN memperlihatkan kekuatannya pada Pemilu 2014. Di bawah kepemimpinan Hatta Rajasa sebagai Ketua Umum, Said mengatakan, perolehan suara PAN meroket cukup tajam.
"Ada kesadaran kolektif dan pengakuan dari para kader dan pengurus PAN tentang kualitas seorang Hatta Rajasa, yang dipandang telah terbukti mampu meningkatkan pencapaian partai," ujarnya.
Ketika PAN pertama kali mengikuti pemilu pada 1999, partai berlambang matahari itu meraup suara sebesar 7.528.956 suara atau sekitar 7,12 persen dari total suara nasional. Perolehan PAN menurun pada Pemilu 2004. Saat itu PAN mendapatkan 7.303.324 suara atau sekitar 6,44 persen.
Lima tahun berselang, di bawah kepemimpinan Soetrisno Bachir, perolehan suara PAN anjlok menjadi 6.254.580 suara atau sekitar 6,01 persen. Saat kursi kepemimpinan PAN berpindah ke Hatta pada 2010, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mampu mendongkrak raihan suara partai pada Pemilu 2014, yakni sebesar 9.481.621 suara atau 7,59 persen.
Said menambahkan, faktor lain dalam pergeseran itu adalah menguatnya peran Hatta di Koalisi Merah Putih. Meski perolehan suara PAN di bawah Golkar, tetapi Hatta justru ditunjuk untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2014.
Tak hanya itu, Said menilai Hatta mampu menempatkan sejumlah kader pada posisi strategis, salah satunya posisi yang dijabat rivalnya pada Kongres IV di Bali, yakni Zulkifli Hasan, sebagai Ketua MPR periode 2014-2019.
"Di sini bahkan muncul anggapan bahwa kalau bukan karena keberhasilan Hatta, belum tentu Zulkifli Hasan bisa menduduki posisi di lembaga yang penting itu," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.