Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Djan Faridz: Kami Tak Mengerti, Mengapa Romahurmuziy Tak Mau Islah?

Kompas.com - 27/02/2015, 16:46 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah, mengajak pengurus PPP kubu Romahurmuziy untuk islah dan mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Menurut Dimyati, islah adalah cara penyelesaian terbaik yang menguntungkan kedua kubu.

"Tidak ada untungnya berperang, makanya kami mengajak islah," kata Dimyati, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/2/2015).

Pernyataan Dimyati terkait putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang membatalkan surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengesahkan kepengurusan PPP versi Muktamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy.

Dimyati mengungkapkan, ia tak mengerti mengapa kubu Romahurmuziy belum menunjukkan itikad baik untuk islah. Padahal, kata Dimyati, PPP Romahurmuziy tak punya peluang untuk mendapatkan jabatan strategis di parlemen mau pun pemerintahan.

"Nyari apa lagi sih, semua sudah penuh. Saya enggak ngerti kenapa kubu sana tidak mau islah," ujarnya.

Ia menekankan, peluang islah terbuka lebar seandainya kubu Romahurmuziy membuka ruang untuk berkomunikasi. Dimyati mengatakan, semua persoalan yang mengganjal dapat diselesaikan dengan negosiasi, khususnya mengenai pembagian kursi ketua umum dan sekretaris jenderal PPP.

"Soal ketum bisa dibicarakan dengan elegan, win-win lah. Kalau perlu ketumnya dua, kan tidak apa-apa, yang penting nyatu," katanya sambil tertawa.

Seperti diketahui, konflik PPP muncul setelah Suryadharma Ali dan Romahurmuziy berbeda pandangan mengenai sikap politik PPP saat pemilu lalu. Kubu Suryadharma menggelar Muktamar di Jakarta dan menetapkan Djan Faridz sebagai Ketua Umum PPP, sementara Romahurmuziy ditetapkan sebagai Ketua Umum PPP dalam Muktamar di Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com