Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Ingatkan Pemuda Ansor agar Pahami Situasi Strategis Pertahanan

Kompas.com - 23/02/2015, 16:53 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengingatkan para anggota Gerakan Pemuda Ansor memahami situasi strategis pertahanan nasional dan internasional. Moeldoko mengatakan bahwa pengetahuan mengenai situasi strategis tersebut diperlukan guna mengantisipasi faktor-faktor perusak pertahanan nasional.

"Sebagai seorang pemimpin, harus memahami situasi strategis. Kalau tidak, tingkat kewaspadaan akan berkurang, stabilitas nasional akan menjadi lemah," ujar Moeldoko dalam pertemuan dengan GP Ansor di Ruang Gatot Subroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (23/2/2015).

Moeldoko menjelaskan, secara langsung atau tidak, kondisi yang dialami negara-negara di dunia akan memengaruhi kondisi sosial, politik dan ekonomi global, termasuk di Indonesia. Tidak hanya di negara-negara Eropa dan Amerika, Moeldoko mengatakan, perkembangan ekonomi dan sistem pertahanan saat ini sedang terjadi di negara-negara asia, terutama Tiongkok. Ia mengingatkan bahwa hal tersebut juga perlu diwaspadai.

Menurut Moeldoko, saat ini terdapat kecenderungan perlombaan persenjataan antarnegara. Sebagian besar negara yang sedang mengembangkan sistem persenjataan beralasan bahwa hal tersebut sebagai upaya melindungi negara dari ancaman asing.

"Kita lihat, Australia saja sudah mengganti 12 kapal selam dalam waktu 10 tahun ke depan. Radar Australia bahkan bisa menjangkau hampir seluruh kawasan kita," kata Moeldoko.

Di dalam negeri sendiri, kata Moeldoko, Indonesia tengah menghadapi degradasi ideologi. Ia mengatakan, masih banyak kelompok maupun individu yang mempertanyakan ideologi Pancasila disertai berkembangnya paham fundamentalisme.

Moeldoko mengatakan, dalam situasi saat ini, TNI sebagai penjaga pertahanan dan kedaulatan negara diharuskan untuk tidak hanya menjaga stabilitas, tapi menjaga agar demokrasi tetap berjalan. "Kalau kita tidak kuat, bangsa Indonesia akan rapuh. Ini perlu jadi atensi. Paham fundamentalisme masih jadi ancaman potensial, belum menjadi ancaman aktual. Tapi kalau tidak dijaga, hal itu bisa menjadi ancaman aktual," kata Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 20 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Akibat Kurang Caleg Perempuan, KPU Gelar Pileg Ulang Gorontalo VI 13 Juli 2024

Akibat Kurang Caleg Perempuan, KPU Gelar Pileg Ulang Gorontalo VI 13 Juli 2024

Nasional
PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

Nasional
PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com