Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Independen Minta KPK dan Polri Jangan Saling Panggil Selama Praperadilan

Kompas.com - 11/02/2015, 18:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri diminta untuk mengentikan sementara proses penyidikan yang tengah berjalan terkait dua lembaga penegak hukum itu. Anggota Tim Independen Jimly Asshiddique mengatakan, KPK sebaiknya untuk sementara waktu tidak memanggil Komisaris Jenderal Budi Gunawan atau pun para saksinya. Begitu pula proses hukum terhadap para pimpinan KPK yang ditangani Badan Reserse Kriminal Polri.

"Kan praperadilan cuma sebentar, Senin nanti ada keputusan. Jadi sementara itu, tak melakukan lagi pemeriksaan-pemeriksaan terkait dengan kasus itu," ujar Jimly di gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Jimly mengatakan, rekomendasi tersebut merupakan permintaan Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Tim Independen. Dengan demikian, kata Jimly, ketegangan antara kedua institusi itu dapat diredam.

"Jadi sampai putusan praperadilan, ketegangan diredakan. Caranya, ya jangan panggil memanggil dulu, jadi masing-masing melaksanakan tugas sebagaimana mestinya," kata Jimly.

Jimly mengatakan, KPK telah sepakat untuk tidak memanggi para saksi terkait Budi untuk sementara waktu. Ia berharap, hal yang sama juga dilakukan Polri untuk tidak memanggil para saksi dan pimpinan KPK terkait kasus-kasus yang menjerat mereka di Bareskrim Polri.

"Kami tadi juga memberi support pada staf KPK karena mereka lagi galau sekarang, ya kami ikut merasa prihatin,membesarkan hati mereka. Jangan sampai mereka jadi down," kata Jimly.

Saat ini, proses sidang praperadilan yang diajukan Budi Gunawan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tengah belangsung sejak Senin (9/2/2015). Sejumlah saksi dari pihak Budi pun telah dihadirkan dalam persidangan.

Rencananya pada Kamis (12/2/2015) dan Jumat (13/2/2015) giliran pihak KPK yang akan mengahadirkan saksi dalam persidangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com