Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical Sarankan Jokowi Terbitkan Perppu jika Semua Pimpinan KPK Jadi Tersangka

Kompas.com - 08/02/2015, 10:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Bali, Aburizal Bakrie, menyarankan agar Presiden Joko Widodo tidak menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang terkait pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam waktu dekat. Kecuali, kata Aburizal, setelah seluruh pimpinan KPK ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri.

"Buat apa? Perppu dipakai hanya kalau kondisinya semua komisioner KPK tersangka," kata Aburizal, Minggu (8/2/2015), di Jakarta.

Setelah masa tugas Busyro Muqoddas berakhir tahun lalu, saat ini KPK dipimpin oleh empat komisioner. Tiga pimpinan, yakni Ketua KPK Abraham Samad beserta dua wakil ketua yaitu Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja, telah dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri, masing-masing atas dugaan tindak pidana. Ketiganya dilaporkan ke polisi setelah Bareskrim Polri menetapkan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, sebagai tersangka dengan dugaan menyuruh saksi memberikan keterangan palsu pada sidang di Mahkamah Konstitusi terkait sengketa pemilihan kepala daerah Kotawaringin Barat pada 2010.

Bareskrim Polri telah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) untuk Abraham dan Adnan. Namun, polisi belum menetapkan keduanya sebagai tersangka untuk kasusnya masing-masing.

Jika seluruh pimpinan KPK ditetapkan sebagai tersangka, maka lembaga antikorupsi itu terancam lumpuh. Dalam undang-undang tentang KPK, pimpinan KPK harus mengundurkan diri ketika menjadi tersangka.

Menurut Aburizal, perppu tentang pimpinan KPK itu perlu diterbitkan untuk mempertahankan lembaga tersebut. "Harus ada perppu itu supaya KPK-nya tetap ada," kata Aburizal.

Pria yang kerap disapa Ical itu menyatakan, KPK dan Polri adalah dua instansi penegak hukum yang harus dilindungi keberadaannya. Ia yakin bahwa setiap tindakan yang dilakukan KPK dan Polri dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka tealh sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

"Keduanya tentu tahu apa yang mereka perbuat. Mereka tahu kalau salah ya salah, kalau benar ya benar. Mereka penegak hukum, saya percaya itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Kagetnya Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, Padahal Sempat Lempar Kode

Kagetnya Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, Padahal Sempat Lempar Kode

Nasional
Sudirman Said Siap Lawan Anies di Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

Sudirman Said Siap Lawan Anies di Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

Nasional
Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

Nasional
Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Nasional
Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com