Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delay 5 Jam, Lion Air Tak Berikan Kompensasi untuk Penumpang

Kompas.com - 05/01/2015, 01:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
- Penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan JT0599 dari Bandara Juanda, Surabaya menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta mengalami masalah, Minggu (4/1/2015) sore. Puluhan penumpang terlantar di ruang tunggu keberangkatan terminal 1 Bandara Juanda tanpa ada kompensasi yang diberikan pihak Lion Air.

Salah seorang penumpang yakni Syarif Salampessy mengungkapkan awalnya pesawat dijadwalkan berangkat pada pukul 16.35. Namun, pesawat dari maskapai penerbangan berbiaya murah itu tak juga tak juga datang hingga membuat penumpang bertanya-tanya.

"Kami tanya ke petugas katanya ada masalah karena cuaca buruk. Jadi pesawat yang dari Jakarta harusnya ke Surabaya langsung lanjut ke Bali sekalian isi bahan bakar," tutur Syarif.

Hingga lima jam, penumpang dibiarkan menunggu tanpa kepastian. Penumpang sudah menuntut ganti rugi pihak Lion Air lantaran keterlambatan yang sangat lama itu. Namun, pihak Lion Air menjawab sedang dalam proses.

Pada pukul 21.35, seluruh penumpang akhirnya naik ke pesawat dengan iming-iming janji manis dari pihak Lion Air. "Kompensasi tinggal diminta di customer service Bandara Soetta," ucap Syarif.

Pada pukul 23.50, pesawat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Penumpang langsung menuju ke meja customer Service Lion Air. Petugas pertama tak bisa memberikan jawaban memuaskan hingga datang petugas kedua bernama Fian.

"Fian ini bilang kalau untuk kompensasi, harusnya ada form kuning. Kami tidak tahu, dan tidak dibagikan itu di Juanda. Mereka bilang, kalau tanpa blanko itu, tidak bisa (diganti)," ucap Syarif emosi.

Penumpang pun semakin banyak mencecar petugas itu hingga akhirnya dia menyerah. "Dia bilang yang main-main itu dari petugas Juanda, harusnya dibagikan form. Dia minta kami segera ke kantor pusat Lion di Jakarta dan menunjukkan KTP dan tiket, tapi tidak ada jaminan juga," tukas pria yang sehari-hari berprofesi sebagai jurnalis itu.

Hingga pukul 00.05, proses negosiasi antara penumpang dengan petugas Lion Air masih berlanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com