Soelistyo kemudian menjelaskan kronologi penemuan dua bagian pesawat yang hilang sejak Minggu (28/12/2014). "Kronologinya jadi ini hasil dari temuan unsur-unsur kita yang ada di bawah. Kan kemarin sudah dibilang ditemukan diduga bayangan pesawat," ujar Soelistyo, dalam jumpa pers di Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (3/1/2015).
Soelistyo menjelaskan, penemuan dua objek tersebut merupakan hasil dari temuan sebelumnya, yakni ketika pesawat Hercules TNI AU menemukan sebuah bayangan obyek benda yang diduga berbentuk pesawat pada Selasa (30/12/2014). [Baca: Dua Objek Bagian Besar Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan Saling Berdekatan]
Kemudian Basarnas menindaklanjuti dengan mengirimkan KRI Bung Tomo untuk melakukan pencarian dengan sistem sonar di daerah tersebut. Pada jumat 2 januari 2015, pukul 07.34 WIB, Soelistyo mendapat laporan bahwa ditemukan sinyal sonar di bawah permukaan laut, namun sinyal tersebut belum terkonfirmasi.
Soelistyo lalu menginstruksikan kapal Geo Survey yang memiliki alat yang bisa mendeteksi objek di bawah laut, untuk merapat ke KRI Bung Tomo.
Hasilnya, lanjut dia, pada pukul 23.40 WIB malam tadi, tiga buah kapal yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi sasaran objek di bawah permukaan laut, yakni Kapal Baruna Jaya, Kapal Geo Survey, dan kapal Singapore RSS Persistence berhasil menemukan dua objek besar yang kemudian dipastikan sebagai bagian besar pesawat AirAsia QZ8501.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.