Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hormati Penumpang AirAsia, Wapres Tiadakan Acara Tahun Baru di Bali

Kompas.com - 29/12/2014, 11:36 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla meniadakan acara peringatan Tahun Baru yang semula dijadwalkan di Bali, Selasa (30/12/2014). Pembatalan agenda ini dilakukan menyusul insiden pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) sore.

"Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla, sangat berempati kepada semua pihak yang tertimpa musibah pesawat AirAsia QZ8501. Karena itu, acara tutup tahun yang sedianya dijadwalkan berlangsung di Bali pada 30 Desember 2014 ditiadakan sebagai penghormatan Pak JK kepada semua penumpang dan keluarganya serta awak pesawat yang masih dalam pencarian," kata Juru Bicara Kalla, Husain Abdullah, melalui siaran pers, Senin.

Selain acara tutup tahun, kunjungan ke Bali tersebut mulanya akan diikuti dengan pertemuan beberapa menteri serta deputi Kantor Wakil Presiden. Namun, rapat tersebut akan dijadwalkan ulang.

Husain juga menyampaikan bahwa Wapres berharap para penumpang dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Kepada semua pihak yang membantu pencarian, Jusuf Kalla menyampaikan ucapan terima kasih. Khusus kepada tim pencarian, Kalla meminta mereka bisa bergerak lebih cermat dan teliti.

"Secara khusus kepada seluruh keluarga penumpang dan awak pesawat, Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla menyampaikan bahwa pemerintah akan mengerahkan segenap kemampuan untuk melakukan pencarian," tambah Husain.

Siang ini, Wapres dijadwalkan berkunjung ke Bandara Udara Juanda, Surabaya, untuk melihat langsung proses pendataan penumpang AirAsia serta proses penanganan keluarga penumpang. Pada Minggu sore, Wapres menyampaikan keterangan pers mengenai insiden AirAsia ini.

Ia menyatakan bahwa AirAsia kemungkinan mengalami kecelakaan karena, hingga sore kemarin, terhitung sudah 10 jam pesawat tersebut hilang kontak. Atas kejadian ini, Kalla menyampaikan keprihatinan dan dukacita pemerintah.

Ia pun memerintahkan Badan SAR Nasional bersama dengan TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara untuk mengerahkan kemampuan dan peralatan penuh dalam mencari AirAsia QZ8501, baik di darat maupun di laut. 

Kalla juga menyatakan, pemerintah menerima tawaran dari Australia, Malaysia, dan Singapura untuk ikut melakukan pencarian. Pemerintah, menurut Kalla, akan mengoptimalkan sejumlah anggaran untuk mendukung pencarian pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura tersebut.

Hilang kontak

Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) pagi. Pada Minggu malam, upaya pencarian dihentikan karena kekhawatiran atas kondisi cuaca buruk. 

Dalam rilisnya kemarin, Kementerian Perhubungan menyebutkan, pesawat diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Pandan dan Pontianak. Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 kru, yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Sementara itu, warga asing yang terdapat dalam penerbangan tersebut antara lain dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com