Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bonaran, Gulat, Cahyadi, dan Antonio Lakukan Kebaktian Natal di KPK

Kompas.com - 25/12/2014, 14:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Empat tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi yang beragama Kristen melakukan kebaktian pada perayaan Natal, Kamis (25/12/2014) di Gedung KPK. Mereka nampak khidmat mendengarkan siraman rohani tersebut.

Keempat tahanan tersebut adalah tersangka kasus dugaan suap Pilkada Tapanuli Tengah di Mahkamah Konstitusi, Bonaran Situmeang; tersangka kasus dugaan suap alih fungsi hutan Riau, Gulat Manurung; tersangka kasus dugaan suap jual beli gas di Bangkalan, Antonio Bambang Djatmiko; dan tersangka kasus dugaan suap terkait tukar menukar kawasan hutan di Bogor, Kwee Cahyadi Kumala.

Bonaran yang juga merayakan Natal berharap kedamaian Natal senantiasa menyertainya. Doa Bonaran dalam Natal kali ini adalah munculnya keadilan yang tegak di Indonesia.

"Semoga dengan kelahiran Yesus Kristus, damai di bumi, damai di Indonesia," ujar Bonaran saat ditemui sebelum memulai kebaktian.

Kebaktian dimulai sekitar pukul 13.00 WIB di ruang konferensi pers gedung KPK. Keempat tahanan tersebut duduk berdekatan di ruangan tersebut. Di sudut ruangan, terdapat sebuah pohon Natal kecil berhiaskan lampu berwarna-warni.

Bonaran, Antonio, Cahyadi, dan Gulat nampak khidmat mengikuti kebaktian itu. Mereka ikut menyanyikan lagu-lagu rohani dengan penuh penghayatan.

Sebelum memulai kebaktian, pendeta dari Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Paulus, Freddy Tobing menyatakan, KPK rutin memfasilitasi tahanannya untuk melakukan ibadah untuk hari raya mau pun saat pelayanan Minggu setiap pekannya. Bahkan, Freddy mengaku selalu diundang KPK untuk memberi siraman rohani kepada tahanan yang beragama Kristen.

"Jadi kita yang melayani, sejak Miranda (terpidana kasus cek pelawat, Miranda Swaray Goeltom)," kata Freddy.

Menurut Freddy, para tahanan kerap meneteskan air mata setiap melakukan pelayanan Minggu. Terkecuali Bonaran yang dinilainya lebih tegar. Ia menilai, Gulat, Antonio, dan Cahyadi nampak menyesali perbuatannya.

"Kita sampaikan supaya mereka bisa menerima apa yang mereka alami sekarang. Mereka harus menjalani proses hukum," ujar Freddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Nasional
Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com