Menurut dia, Munas IX di Bali dihadiri lebih dari 90 persen pemilik suara sah yang terdiri dari ketua dan sekretaris Partai Golkar di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Selain itu, Akbar menganggap Munas Bali lebih berbobot karena dihadiri seluruh pengurus organisasi yang berafiliasi dengan Partai Golkar.
"Harapan kami, tentu keputusan Menkumham dapat diambil secara jernih dan obyektif," kata Akbar, seusai menemui BJ Habibie, di Jalan Patra Kuningan, Jakarta, Senin (15/12/2014).
Akbar juga menyampaikan apresiasinya atas langkah Kemenkumham yang membentuk tim khusus untuk mengkaji dualisme di tubuh Golkar.
"Baik sekali kalau Menkumham membentuk tim, dan tim itu bisa melihat persoalan secara obyektif, dan secara jernih," ujarnya.
Seperti diketahui, dualisme di tubuh Golkar terjadi setelah digelar dua munas di Jakarta dan Bali. Munas di Jakarta menetapkan Agung Laksono sebagai ketua umum, sedangkan munas Bali menetapkan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum. Kubu Agung dan kubu Aburizal sama-sama mendaftarkan susunan kepengurusan hasil munas. Kemenkumham dijadwalkan akan memberi keterangan pers terkait konflik di tubuh Golkar pada Selasa (16/12/2014) besok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.