JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Robby Arya Brata, mengatakan bahwa selama ini KPK hanya berorientasi pada penindakan kasus-kasus korupsi. Padahal, menurut dia, pencegahan korupsi wajib dilakukan. Ia lalu menyindir jajaran KPK pimpinan Abraham Samad.
"Kenapa KPK pencegahannya enggak jalan, karena pimpinannya itu semua orang penindakan, dan mungkin, ya agak malas," ujar Roby, saat melakukan uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2014).
Jika terpilih sebagai pimpinan KPK, Robby mengaku akan berusaha agar tidak ada orang yang ditangkap karena korupsi. Menurut dia, jika semakin banyak orang yang ditangkap KPK, maka itu menunjukkan bahwa ada sistem yang tidak berjalan dengan baik. Untuk itu, dia berjanji akan melakukan pencegahan dengan menggandeng Kepolisian dan Kejaksaan Agung.
"Di KPK harus ada yang menguasai di bidang pencegahan. Diperlukan pimpinan KPK yang visioner, kuat, progresif, dan kreatif," ucap Roby.
Sebagai salah satu upaya pencegahan, Roby mengusulkan nantinya ada pengawas internal KPK yang ditempatkan di kementerian dan instansi pemerintah lainnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk deteksi dini.
"Kalau itu berhasil, pekerjaan fungsi pencegahan KPK sudah berjalan 70 persen," ucap Roby.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.