JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan tengah mencari cara untuk meminimalkan konflik pertanahan. Dia menginginkan agar tanah tidak lagi menjadi penyebab konflik atarperorangan atau kelompok.
"Tanah adalah karunia Tuhan untuk manusia hidup dan berkehidupan. Tidak seharusnya menimbulkan konflik," kata Ferry saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komite I DPD, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Sebaliknya, lanjut Ferry, tanah seharusnya menjadi faktor perekat hubungan sosial, menghadirkan perdamaian dan mendayagunakan kesejahteraan. Tanah, kata dia, memiliki fungsi dan dimensi sosial, emosional, spiritual dan religius.
Paradigma tersebut, kata Ferry, yang akan dijadikan pegangan bagi kementeriannya untuk bekerja selama lima tahun. Ia melihat berbagai konflik yang ditimbulkan dari masalah pertanahan selama ini disebabkan karena tak adanya kementerian khusus yang mengatur hal itu.
Padahal, lanjut dia, berdasarkan amanat Undang-Undang, tanah dikuasai dan dimiliki oleh Negara.
"Sudah saatnya Negara turun tangan untuk menyelesaikan konflik pertanahan yang selama ini kerap muncul," ucap politisi Partai Nasdem tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.