"WC (kloset) kamar mandi beliau masih menggunakan WC jongkok. Hidupnya sangat sederhana, selayaknya seorang rakyat biasa," ujar Prabowo, saat memberikan sambutan dalam Kongres Luar Biasa Partai Gerindra, yang digelar di Nusantara Polo Club, Jalan Raya Kranggan Jagorawi, Gunung Putri, Cibinong, Jawa Barat, Sabtu (20/9/2014).
Prabowo menuturkan, sebagai seorang guru besar dan mantan Dirjen Kehutanan, sangat aneh jika Suhardi masih menggunakan kloset jongkok. Namun, dengan pengalaman itu, Prabowo menilai Suhardi sebagai sosok yang sangat merakyat dan sederhana. Suhardi bukan tipe pemimpin yang ingin hidup bermewah-mewahan.
"Beliau hidup hanya dari gajinya yang resmi. Beliau telah memberi contoh kepada kita semua," ucap Prabowo.
Dengan sikap Suhardi yang seperti itu, kata Prabowo, mungkin akan banyak masyarakat yang menertawakan dia. Namun, Prabowo menilai, sikap Suhardi menunjukkan bahwa dia adalah seorang negarawan dan pemimpin bangsa yang sejati.
"Boleh itu jadi tertawaan, profesor pake WC jongkok. Akan tetapi, bagi saya, itu adalah bukti seorang yang ingin hidup sejajar dengan rakyatnya," tutur Prabowo.
Prabowo mengaku sangat kehilangan sosok pemimpin seperti Suhardi. Bangsa Indonesia akan sulit menemukan pemimpin yang memiliki kepribadian seperti Suhardi. "Sosok pribadi yang mungkin jarang kita jumpai di arena kehidupan politik Indonesia," kata Prabowo.
Suhardi meninggal pada Kamis (28/8/2014) karena sakit kanker dan paru-paru yang lama dideritanya. Suhardi dimakamkan di kompleks pemakaman Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Menyusul wafatnya Suhardi, hari ini Partai Gerindra menggelar kongres luar biasa untuk mencari ketua umum yang sebelumnya dijabat oleh Suhardi. Hingga berita ini dibuat, kongres masih berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.